Seorang warga berjalan di dekat air mancur di tengah suhu tinggi di Distrik Minhang, Shanghai, China timur, pada 10 Juli 2022. (Xinhua/Fang Zhe)
BEIJING, 17 Agustus (Xinhua) — Gelombang panas yang menyengat terus membayangi sejumlah daerah di China selama sekitar dua bulan, yang menghadirkan tantangan bagi negara itu dalam mengurangi dampaknya terhadap penduduk.
Pusat Meteorologi Nasional (National Meteorological Center/NMC) China mengeluarkan peringatan tertinggi pertama untuk suhu tinggi tahun ini pada 12 Agustus, dan memperbaruinya dalam enam hari berturut-turut hingga Rabu
(17/8).
“Cuaca terik, yang terus terjadi di sebagian besar daerah selatan sejak Juni, telah mencapai puncaknya,” kata Chen Tao, kepala prakirawan cuaca NMC.
Menurut Pusat Iklim Nasional, intensitas komprehensif gelombang panas regional yang melanda China sejak 13 Juni adalah yang terkuat sejak 1961 ketika negara itu mulai menyimpan catatan meteorologi lengkap.
Mengapa kita harus memperhatikan cuaca panas yang berkepanjangan? Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya?
— Bagaimana suhu tinggi akan memengaruhi produksi dan kehidupan?
Beberapa daerah di seluruh China mengalami kekeringan yang dipicu oleh cuaca panas berkepanjangan, yang mungkin berlangsung hingga akhir Agustus, periode kritis untuk pertumbuhan biji-bijian musim gugur, yang menyumbang 75 persen dari hasil biji-bijian tahunan negara itu.
Tanaman pangan komersial di China selatan, seperti pohon teh, buah jeruk, dan mangga, rentan terhadap gelombang panas, tutur Chen.
Di Provinsi Hubei di China tengah, hingga Selasa (16/8), sekitar 397.200 hektare tanaman telah terkena dampak kekurangan air, kata departemen pertanian tingkat provinsi.
Pasokan air untuk penduduk perkotaan dan pedesaan juga terpengaruh karena beberapa sungai kecil dan menengah mengering. Di Chongqing, China barat daya, beberapa desa melaporkan kekurangan air.
— Apa upaya bantuan yang dilakukan China?
Serangkaian langkah telah diambil di China untuk memastikan pasokan air dan untuk menjaga kesehatan dan keamanan penduduk.
Pada 12 Agustus, China mengalokasikan 200 juta yuan (1 yuan = Rp2.169) untuk mendukung bantuan kekeringan dan pengiriman pasokan air darurat di delapan daerah tingkat provinsi termasuk Hebei, Henan, Shaanxi, dan Ningxia.
Sejumlah kelompok kerja dan teknisi pertanian telah dikirim ke provinsi-provinsi dan daerah-daerah penghasil pangan utama yang dilanda gelombang panas dan kekeringan guna menyediakan pasokan bantuan bencana dan bimbingan teknologi.
Pemerintah setempat juga meningkatkan upaya. Chongqing mengirimkan kendaraan pasokan air keliling dan tim bantuan kekeringan ke desa-desa, sementara provinsi tetangganya, Hubei, mengalihkan hampir 5,6 miliar meter kubik air untuk irigasi dan mengumpulkan dana bantuan kekeringan sebesar lebih dari 610 juta yuan.
NMC mengeluarkan peringatan untuk suhu tinggi dalam 28 hari berturut-turut, mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan di luar ruangan atau mempersingkat durasi terkena paparan gelombang panas, memperhatikan keselamatan terkait kebakaran, dan memberikan perhatian khusus bagi kelompok-kelompok rentan. [Xinhua]