Para pekerja merakit mesin di lini perakitan sebuah pabrik milik Weichai Power Co., Ltd. di Kota Weifang, Provinsi Shandong, China timur, pada 22 April 2021. Weichai Power Co., Ltd., sebuah perusahaan milik negara China, telah mengembangkan mesin berkecepatan tinggi dan berdaya tinggi pertama di China dengan hak kekayaan intelektual yang sepenuhnya independen setelah lebih dari 10 tahun penelitian ilmiah dan teknologi. (Xinhua/Guo Xulei)
BEIJING, 16 Agustus (Xinhua) — Otoritas China pada Senin (15/8) meluncurkan rencana aksi untuk merangsang kapasitas inovasi teknologi perusahaan.
Dirilis oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) China bersama Kementerian Keuangan China, rencana aksi 2022-2023 tersebut menetapkan langkah-langkah pendukung pada 10 bidang, termasuk membangun mekanisme bagi perusahaan untuk secara rutin berpartisipasi dalam pengambilan keputusan inovasi IPTEK negara.
Dokumen tersebut berjanji untuk menerapkan insentif pajak guna mendukung perusahaan dalam menjalankan penelitian dasar frontier.
Dokumen itu juga menyerukan dukungan keuangan, seperti modal ventura, untuk mendukung inovasi perusahaan dan akses perusahaan yang lebih besar ke berbagai skenario penerapan dan sumber daya IPTEK.
Guna memfasilitasi kerja sama internasional, dokumen tersebut menyoroti dukungan bagi perusahaan untuk membangun pusat inovasi IPTEK di luar negeri, serta pusat kewirausahaan dan inovasi lepas pantai.
Institusi penelitian dan pengembangan yang didanai asing pun didorong untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek IPTEK pemerintah, menurut rencana aksi tersebut. [Xinhua]