Kita akan selalu siap untuk merespons dengan menggunakan kekuatan atau cara lain yang diperlukan terhadap campur tangan kekuatan eksternal atau aksi radikal yang dilakukan elemen-elemen separatis. Tujuan utama kita adalah untuk memastikan prospek reunifikasi damai China dan memajukan proses ini.
Beberapa kekuatan di AS mengerahkan segala upaya untuk menghasut kelompok-kelompok di dalam Taiwan untuk menimbulkan masalah dan memanfaatkan Taiwan sebagai pion guna melawan China. Hal ini telah mengancam perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan, menghalangi upaya pemerintah China untuk mewujudkan reunifikasi damai, serta merusak perkembangan hubungan China-AS yang sehat dan stabil. Jika dibiarkan, hal itu akan terus meningkatkan ketegangan di seluruh Selat Taiwan, semakin mengganggu hubungan China-AS, serta sangat merusak kepentingan AS itu sendiri. AS harus mematuhi prinsip Satu China, menangani masalah-masalah terkait Taiwan dengan cara yang bijaksana dan tepat, berpegang pada komitmen-komitmen terdahulunya, dan berhenti mendukung separatis Taiwan.
4. Bekerja Sama dengan Rekan-Rekan China Kita di Taiwan Menuju Reunifikasi dan Peremajaan Nasional
Reunifikasi nasional merupakan sebuah langkah penting menuju peremajaan nasional. Masa depan Taiwan terletak pada reunifikasi China, dan kesejahteraan rakyat di Taiwan bergantung pada peremajaan bangsa China, sebuah upaya yang menentukan masa depan dan nasib masyarakat di kedua sisi Selat. China yang bersatu dan makmur akan menjadi berkah bagi seluruh rakyat China, sedangkan China yang lemah dan terpecah belah akan menjadi bencana. Hanya peremajaan dan kemakmuran China-lah yang dapat menghadirkan kehidupan yang makmur dan bahagia di kedua sisi Selat. Namun, hal itu membutuhkan upaya bersama dari kedua sisi Selat, seperti halnya reunifikasi China secara menyeluruh.
Propaganda separatis dan perselisihan politik yang belum terselesaikan antara kedua sisi Selat telah menciptakan kesalahpahaman tentang hubungan lintas Selat, masalah dengan identitas nasional, dan keraguan terkait reunifikasi nasional di antara sesama warga China di Taiwan. Ikatan persaudaraan selalu lebih kuat dibanding ikatan lainnya, dan warga di kedua sisi Selat Taiwan memiliki ikatan persaudaraan itu. Kita memiliki kesabaran dan toleransi yang besar dan kita akan menciptakan kondisi untuk mewujudkan pertukaran dan komunikasi yang lebih erat antara kedua sisi, serta untuk menambah pengetahuan para kompatriot kita tentang China Daratan, dan mengurangi kesalahpahaman dan keraguan ini demi membantu mereka melawan manipulasi dari para separatis.
Kita akan bergandengan tangan dengan rekan-rekan China kita di Taiwan untuk memperjuangkan reunifikasi dan peremajaan nasional. Kita berharap mereka akan berdiri di sisi sejarah yang benar, bangga dengan identitas China mereka, dan sepenuhnya mempertimbangkan posisi dan peran Taiwan dalam peremajaan China. Kita berharap mereka akan berusaha demi kebaikan bangsa, dengan tegas menentang separatisme dan segala bentuk interferensi eksternal, serta memberikan kontribusi positif terhadap tujuan mulia dari reunifikasi damai China.
V. Prospek Cerah untuk Reunifikasi Damai
Begitu reunifikasi damai tercapai di bawah prinsip Satu Negara, Dua Sistem, hal itu akan memberikan fondasi baru bagi China untuk membuat kemajuan lebih lanjut dan mewujudkan peremajaan nasional. Pada saat yang sama, reunifikasi damai akan menciptakan peluang-peluang besar bagi pembangunan sosial dan ekonomi di Taiwan serta membawa manfaat nyata bagi masyarakat Taiwan.
1. Taiwan Akan Memiliki Ruang yang Besar untuk Pembangunan
Taiwan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, industri dengan karakteristik lokal yang khas, serta perdagangan luar negeri yang kuat. Perekonomiannya saling melengkapi dengan perekonomian China Daratan. Setelah reunifikasi, sistem dan mekanisme kerja sama ekonomi lintas Selat akan semakin ditingkatkan. Didukung oleh pasar China Daratan yang besar, perekonomian Taiwan akan memiliki prospek yang lebih luas, menjadi lebih kompetitif, mengembangkan rantai pasokan dan industri yang lebih stabil dan lancar, sertamenunjukkan vitalitas yang lebih besar dalam pertumbuhan yang didorong oleh inovasi. Deretan masalah yang telah lama melanda perekonomian Taiwan dan masyarakatnya dapat diselesaikan melalui pembangunan lintas selat yang terintegrasi dengan segala konektivitas yang memungkinkan antara kedua sisi. Pendapatan fiskal Taiwan dapat dimanfaatkan dengan lebih baik guna meningkatkan standar hidup, membawa manfaat nyata bagi masyarakatnya, dan mengatasi kesulitan mereka.
Kreativitas kebudayaan Taiwan juga akan mendapat dorongan besar. Kedua sisi Selat Taiwan sama-sama memiliki budaya dan etos bangsa China. Dipupuk oleh peradaban China, budaya regional Taiwan akan berkembang dan menjadi makmur.
2. Hak dan Kepentingan Masyarakat di Taiwan akan Dilindungi Sepenuhnya
Selama kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan China terjamin, Taiwan akan memiliki tingkat otonomi yang besar sebagai daerah administratif khusus setelah reunifikasi. Sistem sosial Taiwan dan cara hidupnya akan sepenuhnya dihormati, dan hak milik pribadi, kepercayaan keagamaan, serta hak dan kepentingan yang sah dari masyarakat di Taiwan akan sepenuhnya dilindungi. Seluruh kompatriot Taiwan yang mendukung reunifikasi negara dan peremajaan bangsa akan menjadi penguasa di daerah tersebut, berkontribusi terhadap pembangunan China dan mendapat manfaat darinya. Dengan dukungan dari China yang kuat, masyarakat Taiwan akan merasakan keamanan dan martabat yang lebih besar serta berdiri tegak dan kokoh di tengah masyarakat internasional.
3. Kedua Sisi Selat Taiwan akan Berbagi Kemenangan dari Peremajaan Nasional
Masyarakat Taiwan adalah orang-orang yang berani, tekun, dan patriotik, serta telah melakukan upaya tanpa henti untuk memperbaiki diri. Mereka menghormati leluhur dan mencintai tanah air mereka. Dengan bekerja sama dan menyalurkan bakat mereka, masyarakat di kedua sisi Selat Taiwan akan menciptakan masa depan yang menjanjikan. Setelah reunifikasi, kita sebagai bangsa China akan menjembatani kesenjangan dan perbedaan yang disebabkan oleh pemisahan jangka panjang, sama-sama memiliki kesadaran yang lebih kuat tentang identitas nasional, serta berdiri bersama sebagai satu kesatuan. Setelah reunifikasi, kita dapat memanfaatkan kekuatan yang saling melengkapi dalam mengejar keuntungan bersama dan pembangunan bersama. Setelah reunifikasi, kita dapat bergandengan tangan untuk menjadikan bangsa China lebih kuat dan lebih sejahtera, dan berdiri lebih tinggi di antara semua bangsa di dunia.
Masyarakat yang dipisahkan oleh Selat Taiwan memiliki ikatan persaudaraan dan takdir yang sama. Setelah reunifikasi, China akan memiliki pengaruh dan daya tarik internasional yang lebih besar serta kemampuan yang lebih kuat untuk membentuk opini masyarakat internasional, dan rakyat China akan memiliki keyakinan, kepercayaan diri, dan kebanggaan nasional yang lebih besar. Di Taiwan dan China Daratan, rakyat akan bersama-sama menikmati martabat dan kemenangan milik China yang bersatu dan bangga menjadi rakyat China. Kita akan bekerja sama untuk menyempurnakan dan menerapkan solusi Dua Sistem terkait masalah Taiwan, menyempurnakan pengaturan institusional untuk penerapan kebijakan Satu Negara, Dua Sistem, serta memastikan perdamaian dan stabilitas yang abadi di Taiwan.
4. Reunifikasi Damai China Kondusif bagi Perdamaian dan Pembangunan di Asia-Pasifik dan Dunia yang Lebih Luas
Reunifikasi damai lintas Selat menguntungkan tidak hanya bagi bangsa China, tetapi juga bagi semua orang dan masyarakat internasional secara keseluruhan. Reunifikasi China tidak akan merugikan kepentingan sah negara lain mana pun, termasuk segala kepentingan ekonomi yang mungkin mereka miliki di Taiwan. Sebaliknya, reunifikasi China akan mendatangkan lebih banyak peluang pembangunan bagi semua negara; reunifikasi China akan menciptakan lebih banyak momentum positif untuk kemakmuran dan stabilitas di Asia-Pasifik dan seluruh dunia; reunifikasi China akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pembangunan komunitas global dengan masa depan bersama, mendorong perdamaian dan pembangunan dunia, serta mendorong kemajuan umat manusia.
Setelah reunifikasi, negara lain dapat tetap mengembangkan hubungan ekonomi dan kultural dengan Taiwan. Dengan persetujuan dari pemerintah pusat China, mereka dapat mendirikan konsulat atau institusi resmi dan kuasiresmi lainnya di Taiwan, organisasi dan lembaga internasional dapat mendirikan kantor, konvensi internasional yang relevan dapat diterapkan, dan konferensi internasional yang relevan dapat diselenggarakan di Taiwan.
Kesimpulan
Di sepanjang sejarahnya yang mencapai 5.000 tahun, China telah menciptakan kebudayaan yang luar biasa dan memancarkan sinarnya ke seluruh dunia sejak dahulu hingga saat ini, dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap umat manusia. Setelah melalui penderitaan dan kesulitan selama satu abad, bangsa tersebut telah melewati penghinaan, bangkit dari keterbelakangan, dan merangkul peluang pembangunan yang tak terbatas. Saat ini, China sedang bergerak menuju target peremajaan nasional.
Mengawali perjalanan baru di era baru, Partai Komunis China dan pemerintah China akan terus menghimpun para kompatriot di kedua sisi Selat Taiwan, dan memimpin upaya untuk menjawab panggilan zaman, memikul tanggung jawab historis, menggenggam takdir dan masa depan kita dengan tangan kita sendiri, serta bekerja keras guna mewujudkan reunifikasi dan peremajaan nasional.
Perjalanan ke depan tidak akan selalu mulus. Namun, selama kita sebagai bangsa China di kedua sisi Selat Taiwan mendedikasikan kecerdasan dan energi kita untuk tujuan yang sama, janganlah ragu. Kita tidak akan menoleransi interferensi asing di Taiwan, kita akan menggagalkan segala upaya untuk memecah belah negara kita, dan kita akan bergabung sebagai satu kekuatan besar untuk reunifikasi dan peremajaan nasional. Tujuan bersejarah untuk menyatukan kembali tanah air kita harus dan akan diwujudkan.
Catatan
[1] Buku Tahunan Yuridis Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Juridical Yearbook) 2010, hlm. 516.
[2] Antara 4 dan 8 September 1951, Amerika Serikat mengumpulkan sejumlah negara di San Francisco untuk mengikuti apa yang mereka sebut sebagai Konferensi Perdamaian San Francisco. Baik Republik Rakyat China (RRC) maupun Uni Soviet tidak menerima undangan. Perjanjian yang ditandatangani dalam pertemuan itu, yang umumnya dikenal sebagai Perjanjian San Francisco, mencantumkan sebuah pasal yang menyebutkan bahwa Jepang tidak mengakui semua hak, gelar, dan klaim atas Taiwan dan Kepulauan Penghu. Perjanjian ini bertentangan dengan ketentuan dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diteken oleh 26 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan China, pada 1942, prinsip dasar Piagam PBB, dan norma dasar hukum internasional. RRC tidak dilibatkan dalam persiapan, penyusunan draf, dan penandatanganan perjanjian tersebut, dan oleh karena itu, keputusan dalam perjanjian itu terkait teritori dan hak berdaulat China, termasuk kedaulatan atas Taiwan, ilegal dan tidak valid. Pemerintah China selalu menolak untuk mengakui Perjanjian San Francisco, dan tidak pernah mengubah pendiriannya sejak awal. Negara-negara lain, termasuk Uni Soviet, Polandia, Cekoslowakia, Republik Demokratik Rakyat Korea, Mongolia, dan Vietnam, juga menolak mengakui otoritas dokumen tersebut.
[3] Dalam pidatonya yang berjudul “Terus Mendorong Reunifikasi Tanah Air” (Continue to Promote the Reunification of the Motherland) pada 30 Januari 1995, Jiang Zemin, yang kala itu sekretaris jenderal Komite Sentral CPC sekaligus presiden China, menyampaikan delapan usulan untuk pengembangan hubungan lintas Selat Taiwan dan reunifikasi nasional yang damai. Dia menekankan bahwa “Mematuhi prinsip Satu China merupakan dasar dan prasyarat bagi reunifikasi damai”, dan “dengan tidak menjanjikan untuk menolak penggunaan kekuatan, kita sama sekali tidak menyasar para kompatriot Taiwan, melainkan kekuatan asing yang bersekongkol untuk ikut campur dalam reunifikasi damai China dan mewujudkan kemerdekaan Taiwan.” (Lihat Karya-Karya Pilihan Jiang Zemin (Selected Works of Jiang Zemin), Vol. I, Eng. ed., Foreign Languages Press, Beijing, 2009, hlm. 407-412.)
[4] Data ini tidak mencakup reinvestasi oleh para investor Taiwan melalui pihak ketiga.
[5] Dari statistik dalam basis data World Economic Outlook (WEO) Dana Moneter Internasional (IMF) edisi April 2022.