Silo biji-bijian yang rusak akibat ledakan di Beirut pada 4 Agustus 2020 terlihat di Beirut, Lebanon, pada 28 Juli 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)
BEIRUT, 31 Juli (Xinhua) — Hanya beberapa hari menjelang peringatan dua tahun insiden ledakan di Beirut pada 4 Agustus, bagian utara silo biji-bijian di Pelabuhan Beirut pada Minggu (31/7) runtuh setelah terbakar selama beberapa pekan, menyebabkan awan debu berukuran besar.
Awan debu menyebar hingga sejauh 1.500 meter dari pelabuhan, lansir Kantor Berita Nasional Lebanon mengutip Menteri Lingkungan Hidup Lebanon Nasser Yassin.
Api mulai berkobar di bagian utara silo di pelabuhan tersebut sekitar tiga pekan lalu akibat biji-bijian yang berfermentasi di lokasi tersebut dan tak kunjung padam terlepas dari adanya upaya tanpa henti untuk memadamkannya.
Bagian utara silo-silo raksasa itu diguncang ledakan dahsyat pada 4 Agustus 2020 di Pelabuhan Beirut yang menyebabkan sedikitnya 200 orang tewas dan lebih dari 6.000 lainnya luka-luka serta menghancurkan sebagian besar wilayah ibu kota Lebanon itu. [Xinhua]
Silo biji-bijian yang rusak akibat ledakan di Beirut pada 4 Agustus 2020 terlihat di Beirut, Lebanon, pada 28 Juli 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)
Silo biji-bijian yang rusak akibat ledakan di Beirut pada 4 Agustus 2020 terlihat di Beirut, Lebanon, pada 28 Juli 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)
Asap mengepul dari lokasi ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon, pada 4 Agustus 2020. Dua ledakan dahsyat mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon, pada 4 Agustus 2020. (Xinhua/Bilal Jawich)