JUDUL: Bahrain teken perjanjian kemitraan industri dengan Mesir, Yordania, dan UEA
DATELINE: 26 Juli 2022
DURASI: 00:02:16
LOKASI: Kairo
KATEGORI: POLITIK/EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan upacara penandatanganan
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): NEVEEN GAMEA, Menteri Perdagangan Mesir
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): SULTAN AL JABER, Menteri Perindustrian dan Teknologi Maju di UEA
STORYLINE:
Perdana Menteri (PM) Mesir Mustafa Madbouly pada Senin (25/7) menghadiri upacara penandatanganan aksesi Bahrain sebagai mitra keempat dalam Inisiatif Kemitraan Industri Terpadu untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.
Kemitraan tersebut diluncurkan di Uni Emirat Arab (UEA) pada Mei lalu, dengan tujuan untuk meningkatkan peran sektor industri.
Negara-negara anggota kemitraan itu saat ini meliputi UEA, Mesir, Yordania, dan Bahrain.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): NEVEEN GAMEA, Menteri Perdagangan Mesir
“Prioritasnya adalah untuk industri yang lebih banyak berhubungan dengan ketahanan pangan dan obat-obatan. Maksud saya dengan industri ketahanan pangan, produksi pupuk, dan industri pangan yang akan memberikan swasembada bagi negara-negara ini, termasuk Mesir. Kami telah memulai tahap ini dan ada komite mingguan terkait hal itu.”
Upacara penandatanganan berlangsung usai pertemuan kedua Komite Tinggi Inisiatif Kemitraan Industri Terpadu untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, yang dipimpin oleh para menteri industri dan perdagangan di Mesir, UEA, dan Yordania.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): SULTAN AL JABER, Menteri Perindustrian dan Teknologi Maju di UEA
“UEA menekankan, melalui arahan dari presiden UEA, komitmen seriusnya untuk terlibat dalam kemitraan ini melalui dana investasi yang dikelola oleh perusahaan induk ATQ dengan total investasi 10 miliar dolar (1 dolar AS = Rp14.992). Ini termasuk peningkatan produksi gandum dan jagung di negara-negara kemitraan dari 16,5 juta ton menjadi 30 juta ton per tahun.”
Proyek-proyek yang akan dilaksanakan dalam tahap pertama dari inisiatif ini meliputi produksi biji-bijian, produksi hewan, dan produksi obat-obatan alternatif, tekstil, serta peleburan silika dan aluminium menggunakan energi terbarukan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)