Nilai impor dan ekspor yang melewati kawasan ekonomi khusus (Special Economic Zone/SEZ) Sihanoukville di Kamboja, yang dibangun dengan investasi China, mencapai 1,37 miliar dolar Amerika Serikat (1 dolar AS = Rp14.986) pada paruh pertama (H1) 2022, naik 38 persen secara tahunan (year on year/yoy), berdasarkan laporan operator pada Senin (18/7).
Terletak di provinsi pesisir Preah Sihanouk di Kamboja barat daya, SEZ Sihanoukville merupakan zona industri terbesar di negara itu dalam hal ukuran dan okupansi.
“Dalam menghadapi berbagai tantangan berkepanjangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, SEZ Sihanoukville melakukan langkah-langkah pencegahan pandemi yang praktis dan cermat, terus mendorong adanya pembangunan, dan menjaga momentum pertumbuhan,” kata laporan itu.
“Pertumbuhan pada paruh pertama tahun ini mencerminkan ketahanan pembangunan zona tersebut, serta memberikan kontribusi baru bagi pembangunan ekonomi dan sosial lokal,” tambahnya.
Juru bicara sekaligus Wakil Sekretaris Negeri Kementerian Perdagangan Kamboja Penn Sovicheat mengatakan bahwa SEZ Sihanoukville adalah contoh sempurna dari kerja sama yang saling menguntungkan di bawah kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).
“SEZ Sihanoukville menyediakan banyak lapangan pekerjaan bagi para pekerja dan menjadi panutan bagi industri klaster dan sebagai basis ekspor,” katanya kepada Xinhua.
Neak Chandarith, direktur Pusat Penelitian Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 Kamboja, mengatakan zona industri tersebut secara signifikan mendukung ekspor negara itu selama dan setelah pandemi.
“SEZ Sihanoukville, bersama proyek-proyek BRI lainnya, memainkan peran penting dalam membantu meningkatkan ekonomi Kamboja di era pascapandemi,” katanya kepada Xinhua.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service