Perhentian Xi berikutnya adalah Kawasan Pelabuhan Darat Internasional Urumqi. Di sana, dia mendapatkan informasi yang relevan dan, melalui tautan video real-time, menyaksikan bagaimana Pusat Kereta Ekspres China-Europe Urumqi serta pelabuhan-pelabuhan darat di Alataw Pass dan Horgos dioperasikan. Dia juga berbincang dengan sejumlah orang yang bekerja di pos layanan kereta kargo dan staf lainnya di lokasi.
Xi menekankan bahwa dengan pembukaan diri yang lebih luas China kepada dunia, pembangunan lebih lanjut daerah di bagian barat China, serta perealisasian Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, Xinjiang berubah dari daerah pedalaman yang relatif tertutup menjadi frontierdalam keterbukaan. Daerah tersebut harus mengembangkan area inti Sabuk Ekonomi Jalur Sutra, menggabungkan strategi keterbukaan regionalnya dengan keseluruhan layoutkebijakan keterbukaan ke arah barat China, melakukan inovasi sistem untuk ekonomi yang terbuka, mempercepat konstruksi koridor-koridor keterbukaan utama, sehingga daerah tersebut dapat memanfaatkan dengan lebih baik pasar maupun sumber daya internasional dan domestik serta aktif melayani dan mengintegrasikan diri ke dalam pola pembangunan baru China. Xi juga mendesak jajaran pejabat setempat agar terus mencegah kasus impor dan lonjakan kembali COVID-19 domestik, menjunjung tinggi kebijakan nol-COVID dinamis, serta berupaya maksimal untuk mengadopsi kebijakan respons tertarget dan meringankan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pada Rabu (13/7) pagi waktu setempat, Presiden Xi mengunjungi komunitas Guyuanxiang di Distrik Tianshan di Urumqi, tempat lebih dari 95 persen warganya merupakan etnis minoritas. Xi mengunjungi pusat layanan masyarakat, pusat layanan komunitas, ruang tari, dan ruang baca anak-anak, serta bercakap-cakap dengan warga di sana. Setelah menyaksikan sebuah pertunjukan budaya tradisional yang ditampilkan anak-anak setempat dengan penuh minat, Xi menyampaikan bahwa pendidikan kebudayaan tradisional China yang indah harus dimulai dari tingkat anak-anak dan dilestarikan agar kebudayaan tersebut dapat berkembang menjadi bagian dari kehidupan warga secara halus dan formatif. Pendidikan tersebut akan berkontribusi bagi pembangunan fondasi yang kuat untuk mewariskan kebudayaan tradisional China yang indah secara turun-temurun, ungkap Xi.
Setelah berkeliling melihat ruang keluarga, kamar tidur, dan dapur di rumah Ablet Tursun, seorang warga Uighur, Xi duduk bersama keluarga Tursun dan berbincang dengan hangat. Xi menekankan bahwa persatuan etnis menjadi pegangan hidup bagi semua kelompok etnis di China, dan semua kelompok etnis di Xinjiang merupakan anggota keluarga yang tak terpisahkan dari bangsa China. Kita harus menghargai stabilitas dan persatuan di China saat ini, dengan seluruh 56 kelompok etnis berdiri bersama, mempertahankan tekad yang kuat, melakukan upaya pragmatis dan konkret, dan bersama-sama demi mencapai Tujuan 100 Tahun Kedua di bawah kepemimpinan Partai.
Xi menyampaikan bahwa upaya komunitas menyangkut ribuan keluarga. Organisasi-organisasi partai di tingkat dasar harus memainkan peran aktif, dan perhatian yang lebih besar harus diberikan pada upaya di tingkat dasar. Sangat penting untuk memperhatikan keperluan dan harapan warga dari semua kelompok etnis, membantu mereka menyelesaikan masalah dan mengatasi kesulitan mereka, memperkuat persaudaraan dan sikap saling membantu di antara warga dari seluruh kelompok etnis, membangun rumah yang cantik, serta menciptakan masa depan yang lebih baik bersama-sama.
Ketika Xi meninggalkan komunitas permukiman tersebut, warga dari berbagai kelompok etnis bernyanyi dan menari sambil memakai busana khas etnis mereka untuk menunjukkan kecintaan dan penghormatan tulus mereka kepada Xi. Menanggapi hal tersebut, Xi mendoakan karier yang cerah dan kehidupan yang lebih bahagia bagi semua orang.
Kemudian, Xi tiba di Museum Daerah Otonom Uighur Xinjiang. Dia mengunjungi Pameran Peninggalan Budaya Xinjiang, menyaksikan pertunjukan epik “Manas” dari etnis Kirgiz, serta berbincang hangat dengan para penampil pertunjukan tersebut. Pertunjukan epik itu telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.
Peradaban China luas dan mendalam, memiliki sejarah panjang yang berasal dari zaman purba, serta mencakup kebudayaan luar biasa dari semua kelompok etnisnya, tutur Xi. Dia menyerukan penelitian lebih lanjut terhadap sejarah komunitas untuk bangsa China dan pola keragaman kebudayaan etnisnya yang bersatu-padu.
Xi menambahkan bahwa kita harus memanfaatkan secara penuh dan efektif fakta sejarah, objek arkeologi, dan warisan budaya dalam pertukaran antara beragam kelompok etnis di Xinjiang, guna membuktikan bahwa daerah yang dihuni oleh banyak kelompok etnis ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari China sejak zaman kuno, dan bahwa beragam kelompok etnis di Xinjiang telah menjadi anggota penting dari keluarga besar China dalam suka maupun duka.
Berbagai upaya harus dilakukan untuk melestarikan dan mewariskan warisan budaya takbenda secara lebih baik, serta untuk meneruskan kebudayaan tradisional yang luar biasa dari seluruh kelompok etnis, papar Xi.
Pada Rabu sore waktu setempat, Xi mengunjungi Kota Shihezi di bawah Divisi Ke-8 XPCC dan Museum Reklamasi Militer XPCC.
Di lantai pertama museum tersebut, Xi bertemu dengan para perwakilan dari tiga generasi pekerja dari XPCC. Dia mengatakan bahwa XPCC memberikan kontribusi tak terhapuskan untuk mendorong pembangunan Xinjiang, persatuan etnis, stabilitas sosial, serta keamanan perbatasan.
Semangat patriotisme, dedikasi, kerja keras, dan kegiatan memelai usaha yang dikembangkan oleh warga XPCC menjadi bagian penting dari tradisi agung CPC, dan semangat semacam ini harus dilanjutkan.
Kemudian, Xi berangkat untuk melakukan perjalanan pencarian fakta ke Resimen ke-143 dari Divisi Kedelapan. Di sebuah pangkalan penanaman kapas di Agricultural 1st Company, Xi memeriksa pertumbuhan pohon kapas, bertanya kepada para petani dan teknisi pertanian di kebun tersebut antara lain tentang penanaman kapas, pemasaran, dan pendapatan keluarga mereka. Di sebuah kebun persik di 9th Company, Presiden Xi mengungkapkan apresiasinya atas apa yang dilakukan perusahaan tersebut untuk mendorong dan mendukung pegawainya dalam mengembangkan industri pertanian, ekowisata, dan agro-hiburan selama bertahun-tahun, yang membantu meningkatkan penghasilan para pegawai.
Dengan level mekanisasi pertanian yang tinggi, pembangunan pertanian skala besar, operasi yang terindustrialisasi, serta kekuatannya dalam produksi biji-bijian, kapas, minyak goreng, buah-buahan, dan sayuran, XPCC harus memainkan peran yang lebih besar lagi dalam menjaga ketahanan pangan China dan mengamankan pasokan produk-produk pertanian utama, ungkap Xi.
Kebijakan Komite Sentral CPC dalam mendukung XPCC harus diimplementasikan secara mendetail agar kekuatannya dapat dimanfaatkan secara penuh, lanjut Xi.
Dia juga meminta penguatan dukungan peralatan serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pertanian untuk mengembangkan industri dan produk pertanian yang kompetitif sesuai kondisi setempat, serta mempromosikan pembangunan peternakan hewan dan pertanian hijau.
Di Lapangan Kota Huayuan Resimen ke-143, Xi berbincang hangat dengan para pejabat dan pekerja dari XPCC. Xi menekankan bahwa peran strategis dari korps tersebut tidak tergantikan. Sangat penting untuk mempercepat reformasi korps, memperdalam integrasi korps dengan area-area setempat, membangun desa asriyang mengedepankan harmoni antara area-area perkotaan dan pedesaan. Fungsi dan peran korps harus diberi peran penuh sebagai penstabil untuk mengamankan perbatasan nasional, yang menjadi wadah peleburan untuk menyatukan warga dari seluruh kelompok etnis dan kawasan percontohan untuk mengembangkan kebudayaan dan kekuatan produktif yang maju, sehingga kekuatan XPCC akan lebih terkonsolidasi dalam mempertahankan stabilitas dan menjaga perbatasan di era baru, urai Xi.