Presiden China Xi Jinping, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral China, menginspeksi sebuah desa lokal di Turpan, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, pada 14 Juli 2022. Xi melakukan kunjungan inspeksi di Xinjiang mulai Selasa (12/7) hingga Jumat (15/7). (Xinhua/Li Xueren)
URUMQI, 16 Juli (Xinhua) — Presiden China Xi Jinping, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral China, baru-baru ini menginspeksi Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China barat laut serta mengunjungi sejumlah pejabat dan masyarakat umum dari berbagai kelompok etnis.
Xi menekankan berbagai upaya untuk dengan tegas mengimplementasikan keputusan Komite Sentral CPC, serta secara penuh dan setia menjalankan sejumlah rencana dan kebijakan CPC untuk tata kelola Xinjiang di era yang baru. Berfokus pada tujuan keseluruhan guna menjamin kestabilan sosial yang kekal, keamanan, dan kesejahteraan abadi, China harus membuat kemajuan stabil dalam pekerjaannya, terus memperluas reformasi dan keterbukaan di semua bidang, mendorong pembangunan berkualitas tinggi, mengoordinasikan tanggap COVID-19 dengan pembangunan ekonomi dan sosial, serta menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dan keamanan. Dalam perjalanannya menuju era yang baru, China akan berusaha membangun Xinjiang menjadi lokasi indah yang bersatu, harmonis, dan sejahtera, dengan budaya yang maju, kehidupan yang bahagia bagi semua pihak, serta lingkungan ekologis yang sehat.P
Mulai Selasa (12/7) hingga Jumat (15/7), agenda perjalanan Xi meliputi kota Urumqi, Shihezi, dan Turpan. Dia melakukan perjalanan pencarian fakta ke sebuah universitas, kawasan pelabuhan darat internasional, komunitas pemukiman, sejumlah museum, sebuah desa, Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang (Xinjiang Production and Construction Corps/XPCC), serta sejumlah tempat lainnya. Dalam perjalanannya, Xi didampingi oleh Ma Xingrui, Sekretaris Komite Daerah Otonom Uighur Xinjiang CPC, dan Erkin Tuniyaz, kepala pemerintahan regional Xinjiang.
Pada Selasa sore waktu setempat, Xi mendatangi Universitas Xinjiang sebagai perhentian pertamanya. Dia mengunjungi museum tentang sejarah universitas tersebut dan pusatnya untuk mengembangkan rasa kebersamaan yang kuat bagi bangsa China guna mempelajari sejarah universitas sekaligus perkembangan dan upayanya dalam melahirkan personel yang mumpuni serta mendorong pertukaran dan komunikasi antarwarga dari kelompok etnis yang berbeda. Dia juga mendapatkan penjelasan dari sejumlah mahasiswa yang baru kembali dari studi lapangan mengenai apa yang telah mereka pelajari.
China merupakan negara multietnis yang bersatu, dengan masyarakat dari seluruh kelompok etnis bersatu dalam keberagaman yang menjadi elemen menonjol, sebut Xi. Mengadopsi secara kreatif teori etnis Marx ke dalam realitas spesifik China, negara itu memformulasikan sejumlah teori dan kebijakan etnis yang dicirikan dengan adanya persatuan dan kesetaraan etnis, otonomi etnis regional, serta pembangunan dan kesejahteraan bersama, agar seluruh kelompok etnis dapat merasakan kesetaraan, persatuan, dan kemajuan secara nyata di bawah sistem sosialis.
Teori dan kebijakan etnis China bersifat sehat dan efektif. China harus terus berkomitmen terhadap cara yang benar dan khas untuk menangani isu-isu etnis, terus memperkaya dan mengembangkan teori etnis partai untuk era yang baru, memajukan penelitian tentang isu-isu fundamental yang berkaitan dengan masyarakat untuk bangsa China. China, negara dengan persatuan etnis, tidak dapat dikalahkan dan akan memiliki masa depan yang cerah. Target Abad Kedua China ditakdirkan untuk tercapai, begitu pula peremajaan bangsa China, ujar Xi.
Xi menekankan bahwa tugas mendasar dari pendidikan adalah untuk memupuk kebajikan. Dia mendorong Universitas Xinjiang untuk menjunjung tinggi arah sosialis pendidikan dan membina generasi baru yang terdiri dari anak-anak muda yang mumpuni dengan landasan moral, kemampuan intelektual, kesehatan fisik, kepekaan estetik, dan keterampilan kerja untuk tujuan sosialis. Universitas tersebut harus menyoroti kekuatannya yang unik, mengembangkan fakultas berkaliber tinggi, meningkatkan kapasitas inovatifnya dalam hal penelitian ilmiah, serta membuat lebih banyak kemajuan dalam upayanya menjadi universitas kelas dunia dan mengembangkan bidang-bidang studi kelas dunia. Xi juga berharap para mahasiswa di universitas itu berjuang demi masa depan sosialisme dengan karakteristik China dan bangsa China.