Foto yang diabadikan pada 1 Mei 2022 ini menunjukkan sebuah kapal kargo berlabuh di Terminal Peti Kemas Qianwan di Qingdao, Provinsi Shandong, China timur. (Xinhua/Li Ziheng)
Perekonomian dunia yang sedang mengalami guncangan dahsyat membutuhkan China yang memiliki pertumbuhan ekonomi kuat, kata General Manager Bank for International Settlements (BIS) Agustin Carstens. Dia menambahkan bahwa China telah menjadi mesin pertumbuhan global selama beberapa dekade. “Menurut saya, itu penting untuk dipertahankan.”
JENEWA, 4 Juli (Xinhua) — Perekonomian China yang tangguh terus menjadi mesin pertumbuhan global, kata seorang pejabat senior perbankan.
“Kombinasi faktor-faktor yang belum pernah terjadi sebelumnya” telah mengakibatkan lonjakan inflasi global, tetapi China belum mengalami lonjakan inflasi yang dialami negara-negara lain tersebut, dan hal itu memberikan beberapa keleluasaan kepada bank sentral China untuk menyesuaikan kebijakan moneternya secara konstruktif, kata General Manager Bank for International Settlements (BIS) Agustin Carstens kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Dunia sedang berjuang mengatasi inflasi tinggi yang dipicu oleh sejumlah guncangan yang terjadi secara bersamaan, ujar Carstens.
BIS, lembaga keuangan internasional tertua yang berbasis di Basel, Swiss, tersebut pada Minggu (3/7) menerbitkan laporan intinya, Annual Economic Report. Laporan itu menyebutkan bahwa perekonomian global berisiko memasuki era baru inflasi tinggi dan menyerukan agar bank-bank sentral mengembalikan inflasi yang rendah dan stabil, meminimalkan dampak terhadap aktivitas ekonomi, serta menjaga stabilitas finansial.
Seorang karyawan menata sayuran di sebuah pasar swalayan di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 10 Juni 2022. (Xinhua/Sun Zhongnan)
Perekonomian dunia yang sedang mengalami guncangan dahsyat membutuhkan China yang memiliki pertumbuhan ekonomi kuat, kata Carstens. Dia menambahkan bahwa China telah menjadi mesin pertumbuhan global selama beberapa dekade. “Menurut saya, itu penting untuk dipertahankan.”
Kebijakan moneter yang lebih ketat sangat penting untuk “membuat dinamika inflasi terkendali,” imbuh Carstens.
Pertumbuhan global kehilangan momentum setelah inflasi kembali, sebut laporan BIS. Carstens mengatakan untuk mengatasi kendala ini, diperlukan upaya menurunkan inflasi dan menangani kerentanan finansial.
Dalam jangka menengah dan panjang, “kita harus melepaskan diri dari ketergantungan pada langkah-langkah penyembuhan yang menggunakan kebijakan fiskal dan moneter,” tutur Carstens. Dia menyarankan pertumbuhan ekonomi harus lebih bergantung pada reformasi struktural, perdagangan internasional, dan aspek-aspek lain yang berkontribusi bagi pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
Lebih lanjut menurut Carstens, sistem perdagangan dan keuangan global tidak boleh terpecah-pecah. Dia menambahkan bahwa semua negara seharusnya mengimplementasikan reformasi struktural serta memperbaiki sistem infrastruktur dan kesehatan demi membangun perekonomian-perekonomian yang lebih tangguh. [Xinhua]