JUDUL: Untuk nikmati musim panas, keluarga Palestina ini ubah gua jadi kolam renang
DATELINE: 29 Juni 2022
DURASI: 00:04:33
LOKASI: BILIN, Palestina
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Beberapa cuplikan umum warga Palestina berenang di kolam renang
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): WALID AL-KHATIB, Warga Desa Bilin
3. Beberapa cuplikan umum warga Palestina berenang di kolam renang
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): MOHAMMED AL-KHATIB, Warga Desa Bilin
5. Beberapa cuplikan umum warga Palestina berenang di kolam renang
STORYLINE:
Walid al-Khatib, seorang pria muda Palestina dari Desa Bilin di Tepi Barat, dapat berenang untuk pertama kali dalam hidupnya di sebuah kolam renang milik keluarganya, meskipun Israel menerapkan pembatasan pergerakan warga Palestina yang mencegah mereka pergi ke laut.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): WALID AL-KHATIB, Warga Desa Bilin
“Saya berusia 22 tahun, tetapi saya belum pernah pergi ke laut sepanjang hidup saya karena kami dilarang pergi ke laut. Memiliki kolam renang ini sangat membantu saya untuk belajar berenang.”
Kolam renang tersebut milik keluarga al-Khatib, yang mengubah sebagian dari gua seluas 5.000 meter persegi milik mereka menjadi sebuah kolam renang dua tahun yang lalu untuk menghibur diri mereka selama pandemi COVID-19.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): MOHAMMED AL-KHATIB, Warga Desa Bilin
“Kami membangun kolam renang ini selama pandemi COVID-19. Walaupun Bilin terletak hanya sekitar 30 km dari laut, kami dilarang pergi ke laut karena kezaliman Israel, serta dinding pemisah yang didirikan Israel. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membuat ‘laut’ kami sendiri, alih-alih pergi ke laut. Selain itu, kami membangun kolam renang ini agar dapat menjadi tempat rekreasi keluarga selama masa penutupan akibat COVID-19.”
Ayah berusia 48 tahun dengan empat orang anak itu bekerja sebagai pengacara dan secara aktif menentang pendudukan di desanya, yang merupakan salah satu lokasi di Tepi Barat yang paling lantang menentang.
Kolam renang berukuran besar tersebut dapat mengakomodasi volume air sekitar 100 meter kubik di area seluas 130 meter persegi.
Pada awalnya, al-Khatib mengatakan kolam renang tersebut khusus untuk keluarganya, tetapi mereka memutuskan untuk mengubahnya menjadi proyek investasi dengan menyewakannya kepada semua warga desa dengan biaya yang sifatnya simbolik sebagai kontribusi bagi pengembangan dan perluasan kolam tersebut di masa mendatang.
Al-Khatib menjelaskan bahwa warga Palestina mencintai kehidupan meski menghadapi berbagai masalah politik dan keamanan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bilin, Palestina.
(XHTV)