Video: Badan-badan PBB bekerja untuk menangani kebutuhan yang muncul dari gempa bumi pada 22 Juni 2022 yang melanda Afghanistan timur. (Xinhua)
Seorang pejabat PBB mengatakan hampir 800 orang dipastikan tewas dan lebih dari 1.400 terluka, banyak di antaranya yang menderita luka serius, dengan ribuan rumah hancur atau rusak, menurut informasi terbaru yang diterima PBB.
PBB, 24 Juni (Xinhua) — Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus bekerja untuk menangani berbagai kebutuhan yang muncul akibat gempa yang melanda Afghanistan timur pada Rabu (22/6) lalu, kata seorang juru bicara PBB pada Kamis (23/6).
Setelah gempa tersebut, kebutuhan-kebutuhan prioritas meliputi tempat penampungan darurat dan barang-barang nonpangan, bantuan makanan, dukungan kesehatan, serta air bersih dan sanitasi, kata Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) telah mengirimkan sejumlah barang, di antaranya tenda, selimut, terpal plastik, dan peralatan dapur, untuk 4.000 orang. Program Pangan Dunia (WFP) telah mengonfirmasi stok makanan dalam bentuk barang untuk 14.000 orang di Provinsi Paktika yang terdampak paling parah. Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) juga telah mengirimkan barang-barang nonpangan di provinsi Paktika dan Khost serta mendukung evakuasi medis di Paktika. Dana Kependudukan PBB (UNFPA) telah mengonfirmasi kapasitas untuk menyediakan dignity kitdan dukungan untuk fasilitas kesehatan di daerah-daerah yang terdampak. Selain itu, tujuh tim dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) berada di Paktika dan Khost untuk melakukan penilaian, paparnya.
Orang-orang berdiri di atas reruntuhan rumah yang rusak akibat gempa di Provinsi Paktika, Afghanistan, pada 23 Juni 2022. (Xinhua/Saifurahman Safi)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyediakan 10 metrik ton pasokan medis yang cukup untuk 5.400 operasi, dan perawatan medis yang mencakup 36.000 orang selama tiga bulan. Sementara itu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengoordinasikan pengerahan tim penilai ke Khost dan Paktika, serta ke Gardez di Provinsi Paktia. Koordinasi lokal dengan otoritas resmi sedang berlangsung, katanya dalam sebuah konferensi pers harian.
Risiko wabah kolera menjadi perhatian khusus di Afghanistan tenggara, dengan kasus diare akut sudah meningkat sebelum terjadi gempa pada Rabu. Berbagai persiapan tengah dilakukan untuk menghindari wabah, termasuk melalui vaksinasi oral dan aktivitas tanggap kebersihan, ungkapnya.
Beberapa orang terlihat di atas reruntuhan rumah yang rusak akibat gempa di Provinsi Paktika, Afghanistan, pada 23 Juni 2022. (Xinhua/Saifurahman Safi)
Ramiz Alakbarov, Koordinator Penduduk dan Kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, diperkirakan akan memimpin tim ke daerah-daerah yang terdampak dalam beberapa hari mendatang untuk mendukung koordinasi upaya-upaya tanggap bencana.
Dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan pada Kamis, Alakbarov mengatakan hampir 800 orang dipastikan tewas dan lebih dari 1.400 terluka, banyak di antaranya yang menderita luka serius, dengan ribuan rumah hancur atau rusak, menurut informasi terbaru yang diterima PBB.
Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah dalam beberapa hari mendatang, seiring dengan jumlah komunitas yang terdampak, ujarnya. [Xinhua]