JUDUL: Seniman China dedikasikan diri untuk membuat kancing simpul tradisional
DATELINE: 24 Juni 2022
DURASI: 00:01:49
LOKASI: FUZHOU, China
KATEGORI: BUDAYA
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan workshopQipao
2. SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): XU DONGFANG, Pewaris seni kancing simpul tradisional
3. SOUDNBITE (Bahasa Mandarin): LIAN XIAOLAN, Pelanggan
4. Berbagai cuplikan Nona Xu dan anak-anak dalam sebuah sesi pembelajaran
5. SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): XU DONGFANG, Pewaris seni kancing simpul tradisional
STORYLINE:
Kancing simpul merupakan ciri khas dari pakaian tradisional China, yang banyak digunakan dalam pakaian seperti Qipao, atau cheongsam.
Di Fuzhou, China timur, seorang seniman kelahiran tahun 1980-an berupaya memajukan seni pembuatan kancing simpul.
SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): XU DONGFANG, Pewaris seni kancing simpul tradisional
“Ketika saya masih kecil, nenek saya memiliki kancing simpul semacam ini di pakaiannya, dan dia senang menyulam di waktu luangnya. Jadi saya mulai tertarik pada artefak buatan tangan dan ornamen kecil pada pakaian. Setelah lulus kuliah, saya menekuni desain grafis sebagai pekerjaan. Saya selalu ingin melakukan sesuatu yang saya minati. Saya membukaworkshopyang membuat Qipao khusus. Kebanyakan kami mengerjakan gaya tradisional. Qipao jenis ini nyaman dipakai.”
SOUDNBITE (Bahasa Mandarin): LIAN XIAOLAN, Pelanggan
“Desain Nona Xu sangat istimewa. Dia mendesain setiap kancing simpul sesuai dengan tekstur pakaian dan ciri khas serta preferensi pemakainya. Ini dibuat sesuai keinginan sendiri. Saya sangat suka pakaian custom yang dia rancang.”
Pada 2020, keterampilan tangan membuat kancing simpul tradisional terdaftar sebagai warisan budaya takbenda tingkat distrik di Distrik Gulou, Fuzhou.
SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): XU DONGFANG, Pewaris seni kancing simpul tradisional
“Saya mengajari anak-anak membuat pin yang menampilkan pola pegunungan hijau dan air jernih. Saya mengadakan workshopseperti ini setiap pekan. Saya rasa artefak-artefak ini bukan hanya ornamen. Mereka juga harus praktis dalam kehidupan nyata.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Fuzhou, China.
(XHTV)