Seorang wanita melintas di jalan usai berbelanja di sebuah pasar swalayan di Washington DC, Amerika Serikat, pada 14 Juni 2022. (Xinhua/Ting Shen)
Ada tanda-tanda yang berkembang bahwa laju belanja konsumen berpotensi berakhir, lapor The Washington Post.
NEW YORK CITY, 20 Juni (Xinhua) — Semakin banyak orang Amerika kini mulai menunda untuk memesan penerbangan, pergi ke tempat pangkas rambut, membangun kolam di halaman belakang, dan mengganti atap lama yang bocor, dalam sejumlah tanda terbaru bahwa mesin konsumen pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) berpotensi kehilangan tenaga, seperti dilansir The Washington Post (WP) pekan lalu.
“Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah rumah tangga telah mengurangi pembelian barang-barang mahal karena melonjaknya harga, tetapi dalam skenario yang mengkhawatirkan, data menunjukkan konsumen juga mulai mengerem aktivitas makan di luar, rencana liburan, dan bahkan layanan rutin, seperti manikur, potong rambut, serta layanan pembersihan rumah,” katanya.
Para pemilik bisnis di seluruh AS mengatakan bahwa kenaikan harga, menipisnya tabungan, dan kekhawatiran ekonomi yang memburuk berdampak terhadap keputusan pengeluaran rumah tangga, menurut laporan itu.
“Belanja konsumen, yang mencakup lebih dari dua pertiga ekonomi AS, bertahan kuat hingga April, bahkan ketika inflasi mencapai rekor tertinggi dalam sejarah. Namun, ada tanda-tanda yang berkembang bahwa laju belanja tersebut berpotensi berakhir,” papar laporan itu.
Penjualan retail melambat bulan lalu untuk pertama kalinya pada tahun ini, didorong oleh penurunan 4 persen dalam penjualan mobil. Pemesanan penerbangan di AS turun 2,3 persen pada Mei dari bulan sebelumnya. Selain itu, baik orang Amerika yang berpenghasilan tinggi maupun rendah mulai menarik diri, terutama terhadap sektor layanan, dalam empat hingga enam pekan terakhir, imbuhnya. [Xinhua]