Foto dari udara yang diabadikan pada 8 September 2021 ini menunjukkan ladang angin proyek pembangkit listrik tenaga bayu Daqing di Daqing, Provinsi Heilongjiang, China timur laut. (Xinhua/Wang Jianwei)
JINAN, 15 Juni (Xinhua) — China telah membuat pencapaian besar dalam pengurangan karbon, dengan emisi karbon dioksida per unit Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2021 turun 50,3 persen dari 2005, kata seorang pejabat pada Rabu (15/6).
Tahun lalu, porsi batu bara dalam campuran konsumsi energi total China turun menjadi 56 persen dari 72,4 persen pada 2005, kata Wakil Menteri Ekologi dan Lingkungan China Zhao Yingmin pada kegiatan Hari Rendah Karbon Nasional.
Energi nonfosil menyumbang sekitar 16,6 persen dari total konsumsi energi di China pada 2021, sementara kapasitas terpasang energi terbarukan menyumbang 44,8 persen dari total di negara itu.
China juga memimpin di dunia dalam pembangkit listrik tenaga angin dan fotovoltaik, dengan kapasitas terpasang keduanya melebihi 300 juta kilowatt tahun lalu, kata Zhao.
Pada periode yang sama, pasar karbon nasional China mencatat volume perdagangan 179 juta ton, dengan total omzet mencapai 7,66 miliar yuan (1 yuan = Rp2.186) atau sekitar 1,13 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.729).
China menunjukkan peningkatan kontinu dalam beradaptasi dengan perubahan iklim dan kesadaran publik dengan gaya hidup rendah karbon, kata Zhao, seraya menyatakan bahwa negara itu akan melakukan berbagai upaya lebih lanjut untuk mengoordinasikan pengurangan karbon dan polusi dengan penghijauan lahan dan pembangunan ekonomi.
Hari Rendah Karbon Nasional ditetapkan pada 2012 untuk mendorong seluruh masyarakat berpartisipasi dalam inisiatif ramah lingkungan dan rendah karbon. [Xinhua]