PHNOM PENH – Taman Arkeologi Angkor yang termasyhur di Kamboja menarik 45.779 wisatawan mancanegara (wisman) dalam lima bulan pertama 2022, naik 859 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut sebuah keterangan pers pada Selasa (7/6).
Taman kuno itu meraup pendapatan 1,85 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.464) dari penjualan tiket selama periode Januari-Mei tahun ini, melesat 841 persen secara tahunan (year on year/yoy), sebut pernyataan Angkor Enterprise, sebuah perusahaan milik negara Kamboja.
Sepanjang Mei saja, Angkor telah menyambut kedatangan 12.574 wisman, dan menghasilkan 503.813 dolar AS, kata perusahaan itu.
Terletak di barat laut Provinsi Siem Reap, Taman Arkeologi Angkor yang memiliki luas 401 km persegi, yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 1992, merupakan tujuan wisata paling populer di negara Asia Tenggara itu.
Long Kosal, Wakil Direktur Jenderal Otoritas Nasional Apsara (Apsara National Authority), sebuah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengelola, menjaga dan melestarikan Angkor, mengatakan bahwa situs tersebut diharapkan dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan dalam beberapa bulan dan tahun mendatang mengingat pandemi COVID-19 sudah mulai mereda.
“Karena negara kami telah membuka kembali perbatasannya bagi pelancong yang sudah divaksinasi lengkap tanpa karantina, saya percaya lebih banyak wisman akan menghabiskan liburan mereka di Angkor dalam waktu dekat,” tutur Long kepada Xinhua.
Selama masa pra pandemi, Angkor menerima hingga 2,2 juta kunjungan wisman pada 2019 dan meraup pendapatan 99 juta dolar AS dari hasil penjualan tiket, menurut Angkor Enterprise. [Xinhua]