JUDUL: Laporan sebut India akan kembali alami krisis listrik pada Juli-Agustus
DATELINE: 30 Mei 2022
DURASI: 00:01:40
LOKASI: New Delhi
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Gerbang India
2. Berbagai cuplikan pembangkit listrik
3. Berbagai cuplikan menara listrik
4. Berbagai cuplikan area tambang batu bara
STORYLINE:
Pasokan batu bara pramonsun yang lebih rendah di pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di India dapat kembali menyebabkan krisis listrik pada Juli-Agustus, demikian disampaikan sebuah organisasi penelitian independen dalam sebuah laporan pada Minggu (29/5).
“Dengan persediaan batu bara di PLTP, krisis listrik di India saat ini kemungkinan tidak akan segera teratasi. Serangan monsun barat daya akan semakin menghambat penambangan dan pengangkutan batu bara dari tambang ke pembangkit listrik,” menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (Center for Research on Energy and Clean Air/CREA) dalam laporannya.
“Pada awal Mei, pembangkit listrik non-pitheadhanya memiliki sisa pasokan batu bara untuk enam hari, dari ketentuan 20-26 hari. Di sisi lain, pembangkit listrik pithead memiliki pasokan batu bara yang cukup untuk 13 hari,” seperti tertulis dalam laporan itu.
Menurut CREA, pasokan batu bara pramonsun yang lebih rendah di pembangkit listrik mengindikasikan potensi krisis listrik baru pada Juli-Agustus 2022.
“Operator dan regulator pembangkit listrik memiliki waktu tiga bulan untuk mempersiapkan diri dan menghindari krisis,” kata Sunil Dahiya, analis CREA. “Meski demikian, tidak ada langkah pencegahan yang diambil untuk mengatasi krisis tersebut.”
Dikatakan oleh CREA, masalah dalam kelangkaan listrik bukanlah produksi batu bara, melainkan distribusi dan sikap apatis pejabat.
India memproduksi 777,26 juta ton batu bara pada tahun finansial 2022, naik 8,5 persen dari tahun sebelumnya.
“Produksi batu bara India tahun ini adalah yang tertinggi dalam sejarahnya. Ironisnya, jutaan orang rentan terhadap pemadaman listrik di tengah gelombang panas yang parah dan perubahan cuaca India lainnya,” kata Dahiya.
Pihak berwenang telah membatalkan ratusan perjalanan kereta penumpang untuk memungkinkan pergerakan gerbong batu bara yang lebih cepat guna mengatasi pasokan yang sangat rendah di pembangkit-pembangkit listrik.
Sekitar 70 persen listrik India dihasilkan oleh batu bara.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi.
(XHTV)