JUDUL: Turki sebut operasi militer di perbatasan selatan diperlukan untuk keamanan nasional
DATELINE: 27 Mei 2022
DURASI: 00:01:09
LOKASI: Ankara
KATEGORI: POLITIK/MILITER
SHOTLIST
1. Berbagai cuplikan rapat Dewan Keamanan Nasional Turki (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
2. Berbagai cuplikan militan PKK (dokumentasi)
3. Berbagai cuplikan militan YPG (dokumentasi)
4. Berbagai cuplikan Operasi Perisai Musim Semi Turki pada 2020 di Suriah utara (dokumentasi)
STORYLINE:
Turki pada Kamis (26/5) mengatakan bahwa operasi militer yang dilakukan di perbatasan selatan diperlukan demi keamanan nasional dan tidak menargetkan integritas teritorial negara-negara tetangganya.
“Operasi militer saat ini dan di masa depan yang dilakukan di perbatasan selatan Turki tidak menargetkan integritas teritorial negara-negara tetangganya, tetapi berasal dari kebutuhan keamanan nasional yang akan berkontribusi pada keamanan mereka juga,” kata Dewan Keamanan Nasional Turki dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu disampaikan menyusul rapat dewan selama tiga jam yang dipimpin oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Turut dihadiri jajaran menteri dan komandan terkait, pertemuan tersebut membahas operasi dan investigasi terhadap “kelompok teroris”, seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Suriah.
Pada Senin (23/5), Erdogan mengatakan bahwa Turki akan segera meluncurkan operasi militer baru di Suriah utara.
Operasi tersebut akan menargetkan beberapa wilayah yang tersisa dari rencana militer Turki untuk menciptakan “zona aman sejauh 30 kilometer” di sepanjang perbatasan selatan negara itu.
Pasukan Turki dan militan YPG sering terlibat baku tembak di wilayah tersebut dan bentrokan kian meningkat sejak awal tahun ini.
Militer Turki meluncurkan Operasi Perisai Efrat pada 2016, Operasi Ranting Zaitun pada 2018, Operasi Musim Semi Perdamaian pada 2019, dan Operasi Perisai Musim Semi pada 2020 di Suriah utara, yang bertujuan untuk menyingkirkan ancaman teror dan menyediakan zona aman guna memfasilitasi kembalinya para pengungsi Suriah ke rumah mereka.
Dikategorikan Turki sebagai organisasi teroris, PKK telah memberontak melawan pemerintah Turki selama lebih dari tiga dekade. Ankara memandang YPG sebagai cabang PKK di Suriah.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.
(XHTV)