NANNING, Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah durian Thailand telah tiba di Bandar Udara Internasional Wuxu di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, untuk memasuki pasar China. Rute impor buah-buahan dari negara-negara Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) lewat Guangxi dibuka secara resmi pada 13 Mei, menyediakan jalur transportasi udara yang baru untuk perdagangan buah-buahan antara China dan negara-negara RCEP, termasuk ASEAN.
Guangxi yang berada di China selatan dan bertetangga dengan negara-negara ASEAN, baik melalui jalur laut maupun jalur darat, merupakan “jendela” penting bagi China untuk bekerja sama dan melakukan pertukaran dengan negara-negara RCEP. Dibukanya rute impor buah-buahan tersebut akan semakin menarik perusahaan-perusahaan pengimpor buah untuk berbisnis di Guangxi sekaligus mendorong perkembangan perdagangan impor dan ekspor buah antara Guangxi dan negara-negara RCEP.
PT Perdagangan Internasional Quanqiuhui, yang telah menjalankan perdagangan impor buah-buahan dari Asia Tenggara selama bertahun-tahun, baru-baru ini mengimpor 6.665 kilogram durian dari Thailand. Durian-durian tersebut diberangkatkan dari Thailand pada pagi hari dan tiba di Nanning pada pukul 1 siang di hari yang sama. Waktu yang dibutuhkan dari proses pemetikan hingga masuk pasar China adalah kurang dari 24 jam.

“Sekarang, proses perizinan di bea cukai (customs clearance) hanya memakan waktu 2 sampai 3 jam, efisiensinya sangat tinggi. Setelah dapat perizinan bea cukai, buah-buahan ini akan dikirimkan ke Nanning terlebih dulu, lalu diteruskan ke provinsi-provinsi lain,” ujar Chen Liang, agen urusan bea cukai dari PT Quanqiuhui.
Weng Guoxin, staf senior dari PT Perdagangan Internasional Xiannong Guangxi mengatakan, “Kami sudah lama menantikan perizinan dari bandara di Nanning untuk mengimpor buah-buahan. Kini, impian itu telah terwujud. Di masa depan, akan sangat memungkinkan untuk buah-buahan dari Asia Tenggara masuk ke pasar China dalam waktu satu hari setelah dipetik di tempat aslinya.”
Menurut Zhong Changcheng, Kepala Seksi Kelima Pengawasan Bea Cukai di Bandara Wuxu di Nanning, guna menjaga kesegaran buah-buahan yang diimpor, bea cukai di bandara tersebut membuka “jalur cepat” untuk buah-buahan yang akan memasuki pasar China. Mereka menerima pesanan customs clearancedari perusahaan supaya prosesnya dapat diselesaikan lebih cepat. Buah-buahan itu juga akan diprioritaskan saat diperiksa untuk menjaga kesegarannya.
“Dibandingkan dengan cara tradisional, yaitu mengimpor buah-buahan lewat pelabuhan perbatasan darat, mengimpor dari rute udara ini akan sangat mempersingkat waktu. Kesegaran buah-buahan juga dijaga dengan jauh lebih baik,” kata Zhong, seraya menambahkan bahwa pihak-pihak terkait akan lebih berupaya untuk membantu perusahaan memanfaatkan peluang yang didatangkan oleh RCEP, membuka ‘jalur hijau’ bagi lebih banyak perdagangan berupa bahan-bahan segar, serta memperbaiki lingkungan bisnis di sejumlah pelabuhan.
Selain itu, pihaknya juga akan mendukung berkembangnya pusat pengangkutan kargo udara internasional di bandara di Nanning serta mendorong perdagangan buah-buahan di kawasan RCEP. [Xinhua]