NANJING, Sejumlah ilmuwan bidang material China menemukan bahwa tanah di Bulan berpotensi dapat menghasilkan oksigen dan bahan bakar, sebuah temuan yang menandakan berbagai kemungkinan yang lebih menarik dalam memanfaatkan sumber daya Bulan untuk eksplorasi manusia lebih lanjut di Bulan atau luar angkasa yang lebih luas.
Para peneliti dari Universitas Nanjing menunjukkan bahwa sampel Bulan yang dibawa kembali oleh wahana penjelajah Chang’e-5 China mengandung senyawa aktif yang dapat mengubah karbon dioksida menjadi oksigen dan bahan bakar.
Pada awalnya, mereka berharap merancang sebuah sistem yang memanfaatkan tanah Bulan dan radiasi matahari, dua sumber daya paling melimpah di Bulan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Kamis (12/5) di jurnal Joule.
Setelah menganalisis tanah Bulan yang dibawa Chang’e-5, tim tersebut menemukan bahwa sampel itu mengandung zat yang kaya zat besi dan titanium, yang dapat bekerja sebagai katalis untuk membuat oksigen menggunakan sinar matahari dan karbon dioksida.
Tim tersebut mengusulkan sebuah strategi menggunakan tanah Bulan untuk mengelektrolisis air dari Bulan dan sistem pendukung kehidupan astronaut menjadi oksigen dan hidrogen. Proses ini didukung oleh sinar matahari.
Karbon dioksida yang dikeluarkan oleh penghuni Bulan dapat dikumpulkan dan dikombinasikan dengan hidrogen untuk menghasilkan bahan bakar metana, yang juga dikatalisis oleh tanah Bulan, menurut penelitian tersebut.
Dengan metode ini, tidak ada energi eksternal selain sinar matahari yang akan digunakan untuk menghasilkan oksigen dan bahan bakar guna mendukung kehidupan di pangkalan di Bulan, kata para peneliti.
“Kami menggunakan sumber daya lingkungan yang ada di lokasi untuk meminimalkan muatan roket, dan strategi kami menyuguhkan skenario untuk lingkungan tinggal di luar Bumi yang berkelanjutan dan terjangkau,” kata penulis pertama studi itu, Yao Yingfang dari Universitas Nanjing.
Tantangannya terletak pada fakta bahwa efisiensi katalitistanah Bulan lebih lemah daripada katalis di Bumi, kata para peneliti. Kini, mereka sedang menguji pendekatan yang berbeda untuk menyempurnakan rancangannya, seperti melelehkan tanah Bulan menjadi material berstruktur nano dengan entropi tinggi.
Tim tersebut saat ini sedang mencari peluang untuk menguji sistem itu di luar angkasa, misalnya dengan misi berawak ke Bulan mendatang yang akan dilakukan China.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service