WARTABUANA – Selain kesuksesan penyelenggaraan Seri Pertamina Grand Prix of Indonesia MotoGP 2022, tersisa kisah kekaguman para rider dunia tentang keindahan pesona alam, kuliner dan cenderamata dari Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Mandalika.
Mengulik keindahan, para pebalap MotoGP pun mengakui kemolekan Mandalika. Saat menjalani tes pramusim di sirkuit baru tersebut pada 11-13 Februari 2022, mereka terkagum dengan lanskap cantik Mandalika yang menghadap langsung Samudra Hindia.
Salah satu pebalap yang turut memuji adalah Quartararo. Pebalap asal Prancis ini pun tak segan memuji keindahan Mandalika melalui akun Instagram pribadinya. “Love this country,” tulis pebalap Yamaha itu.
Pihak MotoGP bahkan menyebut Sirkuit Mandalika sebagai sirkuit tercantik di dunia. “Tempat yang luar biasa. Sirkuit Mandalika adalah sirkuit tercantik di dunia,” tulis akun Twitter resmi MotoGP, Sabtu (12/2/2022).
Mandalika tak hanya menawarkan pesona alamnya yang menawan, ragam kuliner yang menggugah selera dan cendera mata juga bisa dibeli saat mengunjungi salah satu destinasi #WonderfulIndonesia itu.
Kuliner Unggulan
Semua tempat di tanah air pasti memiliki kuliner khas, begitu juga dengan NTB yang memiliki tiga kuliner khas diantaranya Sayur Ares, Sate Bulayak dan Ayam Taliwang.
Sayur ares merupakan salah satu kuliner tradisional suku Sasak di NTB. Menu istimewa ini ini terbuat dari bagian dalam pelepah pisang muda yang berwarna putih kehijauan, biasa disebut Ares.
Ada kisah menarik di Suku Sasak di balik kuliner sayur ares. Pada zaman dahulu, saat Pulau Lombok mengalami kekeringan panjang, sayur ares menjadi populer di kalangan masyarakat suku Sasak. Kala itu, pohon pisang adalah salah satu tanaman yang bisa bertahan di tengah bencana kekeringan.
Akhirnya masyarakat memanfaatkan Ares untuk diolah menjadi menu makanan utama. Bagian dalam batang pisang itu dimasak menggunakan aneka bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, ketumbar, dan jintan.
Biasanya, sayur ares dicampur dengan potongan daging ayam sebagai pelengkap. Rasanya yang gurih dan sedap akan makin nikmat bila disajikan bersama nasi hangat.
Seperti daerah lain, Lombok juga memiliki menu sate, yakni Sate Bulayak yang sekilas mirip dengan sajian sate pada umumnya. Pilihan daging satenya pun sama, yakni ayam, sapi, dan jeroan. Namun, kuliner khas tersebut punya bumbu serta makanan pendamping yang membuatnya berbeda, yaitu bulayak.
Sekilas, Bulayak mirip dengan lontong, tetapi bentuk makanan pendamping ini lebih ramping dan dililit dengan daun kelapa atau daun enau (nira) muda. Itulah alasan sate khas Lombok ini disebut Sate Bulayak. Cita rasa khas sate bulayak terletak pada bumbunya, seperti cabai, bawang, dan jeruk limau. Bumbu-bumbu itu dicampur dengan santan sehingga sate bulayak terasa lebih gurih.
Banyak orang sudah tahu tentang Ayam Taliwang. Namun mungkin masih sedikit yang tahu jika kuliner khas Lombok ini sudah ada sejak era Kerajaan Taliwang berkuasa di Lombok.
Kuliner ini berupa ayam bakar yang dilumuri bumbu khas Pulau Lombok. Ayam taliwang memiliki cita rasa pedas gurih dengan bumbu rempah yang kuat, seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai merah, serta terasi. Setelah dibalur bumbu, ayam kemudian dipanggang menggunakan arang kayu.
Dalam penyajiannya, ayam taliwang disuguhkan dalam keadaan utuh. Bahan utama yang digunakan bukan ayam negeri, melainkan ayam kampung yang masih berusia muda. Tak lupa disuguhkan pula plecing kangkung sebagai pelengkap.
Cendera Mata
Ada anggapan, jika berkunjung ke Mandlika, serasa belum sempurna jika tidak membawa Kain Tenun Sasak sebagai buah tangan. Kerajinan tangan yang dibuat oleh wanita suku Sasak ini bahkan sudah mendunia.
Kain tenun Sasak terbuat dari kapas yang dipintal menjadi gulungan benang yang menjadi bahan utama pembuatan lembaran kain yang diwarnai dengan bahan-bahan alami, seperti dedaunan, akar-akaran, biji-bijan, serta kulit pohon.
Rangkaian tahapan pembuatan kain tenun Sasak dilakukan secara tradisional menggunakan alat sederhana dari batang bambu. Karena hal ini, kain tenun Sasak bernilai tinggi dan istimewa.
Di Desa Sade, pusat belanja oleh-oleh kain tenun khas suku Sasak, harga sehelai kain tenun ini dibanderol mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 2 juta. Lokasi Desa Sade sekitar 13,3km dari Sirkuit Mandalika, yakni di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Selain tenun Sasak, Lombok juga dikenal sebagai penghasil mutiara laut yang dirangkai menjadi suvenir berupa perhiasan mutiara asli. Harganya pun bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung kualitas serta modelnya.
Bagi para penyuka dodol, tidak ada salahnya mencoba Dodol Rumput Laut khas Mandalika. Penganan manis ini terbuat dari tepung rumput laut, gula, dan buah-buahan. Variasi rasa dan warna penganan ini beragam.
Sekedar info, berbagai destinasi wisata di Mandalika sudah tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
CHSE diberikan kepada pelaku industri pariwisata, seperti hotel, restoran, dan wahana rekreasi yang mampu memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, serta kelestarian lingkungan kepada wisatawan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun mengajak seluruh pihak untuk dapat berkolaborasi dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022. Kegiatan tersebut diproyeksi dapat membangkitkan nilai ekonomi hingga Rp 500 miliar. Selain itu, lebih dari 11.000 tenaga kerja bakal terserap selama perhelatan MotoGP 2022.
“Untuk jangka panjang, lebih dari 50.000 lapangan kerja akan terbuka melalui berbagai event yang digelar di Pertamina Mandalika International Circuit,” papar Sandiaga Uno.[]