Laporan pada 2008 yang dideklasifikasi itu memaparkan bahwa para peserta pelatihan interogasi berbaris untuk membenturkan kepala seorang tahanan asal Kuwait bernama Ammar al-Baluchi (44) ke dinding tripleks secara bergiliran, yang membuat pria tersebut menderita kerusakan otak.
LONDON, Sejumlah dokumen pemerintah Amerika Serikat (AS) yang baru dideklasifikasi mengungkapkan bahwa seorang tahanan di sebuah “lokasi hitam” rahasia milik Badan Intelijen Pusat (Central Intelligence Agency/CIA) AS di Afghanistan telah dimanfaatkan sebagai alat peraga hidup untuk mengajarkan teknik penyiksaan kepada para peserta pelatihan interogasi, seperti dilaporkan harian The Guardian.
Laporan inspektur jenderal CIA pada 2008 yang dideklasifikasi itu memaparkan bahwa para peserta pelatihan interogasi berbaris untuk membenturkan kepala seorang tahanan asal Kuwait bernama Ammar al-Baluchi (44) ke dinding tripleks secara bergiliran, yang membuat dirinya menderita kerusakan otak, lapor The Guardian pada Senin (14/3).
Instruktur pelatihan kemudian memberikan sertifikasi atas kemampuan mereka dalam menggunakan teknik yang dinamai “walling” itu, tulis surat kabar tersebut, seraya menambahkan bahwa al-Baluchi “telanjang saat menjalani proses tersebut.”
Laporan pada 2008 itu juga menyebut bahwa para penginterogasi di lokasi tersebut, yang dikenal sebagai Cobalt dan Salt Pit, tak hanya melakukan “walling”, tetapi juga menggunakan dua teknik tanpa persetujuan yaitu menempatkan tongkat di belakang lutut tahanan dalam posisi stres yang melibatkan pose bersandar sambil berlutut, dan disiram dengan air es. [Xinhua]