BEIJING, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2) menyetujui “operasi militer khusus” di Donbass, dan Ukraina mengonfirmasi bahwa instalasi militernya di seluruh negeri diserang.
Ukraina pada Kamis memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan darurat militer di negara itu menyusul operasi militer Rusia.
Komunitas internasional menyatakan keprihatinan yang mendalam atas konflik antara kedua negara tersebut.
China pada Rabu (23/2) mendesak semua pihak agar berkepala dingin dan mencari solusi untuk masalah Ukraina melalui negosiasi.
“Dalam situasi saat ini, pintu menuju solusi damai untuk masalah Ukraina belum sepenuhnya tertutup,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Rabu malam meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menarik kembali pasukannya ke Rusia tak lama setelah Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (22/2) mengumumkan “tahap pertama” sanksi terhadap Rusia setelah Moskow mengerahkan pasukan di Lugansk dan Donetsk.
Dia juga mengatakan akan bertemu dengan rekan-rekannya dari negara-negara Kelompok Tujuh (G7) lainnya untuk membahas langkah selanjutnya yang akan mereka ambil terhadap Rusia.
Uni Eropa (UE) dan Inggris juga mengumumkan sejumlah sanksi terhadap Rusia.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service