MOSKOW/KIEV, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2) menyetujui “operasi militer khusus” di wilayah Donbass, dan Ukraina mengonfirmasi bahwa berbagai target militer di seluruh negara itu tengah diserang.
“Rencana kami tidak mencakup pendudukan di wilayah-wilayah Ukraina. Kami tidak akan memberlakukan apa pun kepada siapa pun dengan paksa,” kata Putin dalam pidato nasional yang disiarkan televisi, seraya menyatakan bahwa langkah Rusia merupakan respons atas “ancaman mendasar” dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) yang melakukan ekspansi ke Eropa Timur dan membawa infrastruktur militernya lebih dekat ke perbatasan Rusia.
Putin menyerukan kepada semua orang yang tinggal di wilayah Ukraina untuk “menentukan masa depan mereka dan anak-anak mereka secara independen.”
Di ibu kota Ukraina, Kiev, serangkaian ledakan terdengar di Bandar Udara Internasional Boryspil dan tempat-tempat lain di seluruh kota itu, menurut laporan media lokal. Wilayah udara negara itu ditutup untuk pesawat sipil, dan otoritas setempat mengevakuasi para penumpang dan staf dari bandara.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (24/2) mengumumkan darurat militer di negaranya pasca operasi militer Rusia.
Dalam sebuah pidato via video, Zelensky mengatakan negaranya tengah diserang. Menurut Kementerian Dalam Negeri Ukraina, sejumlah pangkalan militer dan lapangan terbang di ibu kota dihantam rudal.
Putin pada pada Senin (21/2) menandatangani dua dekret yang mengakui “Republik Rakyat Lugansk” dan “Republik Rakyat Donetsk” sebagai negara merdeka dan berdaulat serta mengerahkan pasukan “penjaga perdamaian” di dua wilayah itu.
Menganggap hanya “tinggal menunggu waktu saja” bagi NATO untuk melakukan ekspansi ke arah timur, Putin mengambil tindakan militer terhadap Ukraina setelah negosiasi baru-baru ini dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO gagal.
Rusia tidak akan membiarkan Ukraina memiliki senjata nuklir, katanya pada Kamis, seraya menambahkan bahwa Rusia mengambil tindakan guna melindungi mereka dari “pihak-pihak yang menyandera Ukraina.”
Jika ada campur tangan eksternal terkait situasi di Ukraina, Rusia akan segera merespons, kata Putin.
Dalam pidato pada Rabu (23/2) tengah malam waktu setempat, Zelensky mengatakan dia gagal mengupayakan pembicaraan dengan Putin. “Saya memulai panggilan telepon dengan presiden Federasi Rusia. Hasilnya: hening.”
Saat memobilisasi pasukan, Rusia menutup wilayah udaranya untuk pesawat sipil di perbatasan sebelah barat mereka dengan Ukraina dan Belarus, menurut otoritas penerbangan pada Kamis.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan “infrastruktur militer, fasilitas pertahanan udara, lapangan terbang militer, penerbangan Angkatan Bersenjata Ukraina” dengan senjata presisi tinggi, tidak menargetkan kota-kota Ukraina.
Selain Kiev, beberapa target militer di Ukraina bagian timur dan selatan diserang pada Kamis pagi waktu setempat, menurut kantor berita Interfax-Ukraina.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service