Pulih dari operasi usus buntu, atlet seluncur indah China Jin Boyang finis di peringkat kesembilan secara keseluruhan di tunggal putra dengan mencatat skor terbaiknya musim ini di nomor free skating.
BEIJING, Ketika Jin Boyang mengangkat kepalan tangan kanannya usai merampungkan penampilan di nomor free skating tunggal putra dengan iringan lagu “Invocation”, para penonton tuan rumah di Capital Indoor Stadium bersorak dan bertepuk tangan.
Namun, dua kali peraih medali perunggu kejuaraan dunia itu terlihat menutupi matanya yang berlinang air mata dengan tangannya.
“Saya menaklukan diri saya sendiri, karena saya meragukan kemampuan saya dalam empat tahun terakhir. Semua usaha saya terbayar,” kata atlet berusia 24 tahun yang finis keempat di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018 itu.
Meskipun mencetak skor terbaiknya pada musim ini dengan 179,45 poin untuk nomor free skating, Jin hanya finis di urutan kesembilan secara keseluruhan dengan 270,43 poin.
“Ini pengalaman yang luar biasa, melakukan setiap lompatan di Capital Indoor Stadium,” kata Jin. “Saya bisa merasakan antusiasme dari penonton tuan rumah.”
“Berkat dukungan yang kuat dari pelatih, keluarga, dan kondisi latihan yang baik, saya menjaga momentum dan membangun stamina dengan mengikuti berbagai pertandingan dan latihan yang sangat intensif di tengah pandemi COVID-19 global,” tambahnya.
Perjalanan Jin menuju Beijing 2022 sangatlah berat, karena dia hanya memiliki satu pekan libur selama dua tahun terakhir.
Oktober lalu, Jin pulih dari operasi usus buntu dan memenangkan medali perunggu di ajang Asian Open Figure Skating Trophy 2021. Pada November, Jin finis ketujuh di Italian Grand Prix meski sempat menduduki posisi teratas di nomor short program.
“Program free skatingsangat menguji staminanya,” kata pelatih legendaris China Yao Bin, yang membimbing Shen Xue dan Zhao Hongbo meraih emas pertama China di cabang seluncur indah 12 tahun lalu.
“Penampilan Jin di Beijing mencapai level yang lebih tinggi, dan semua pelatih puas dengan itu,” tambah Yao.
Setelah menyelesaikan programnya, Jin memeluk kedua pelatihnya, Xu Zhaoxiao dan Fu Caishu.
“Setiap momen di sini akan dikenang selamanya,” kata Jin. “Saya mengharapkan Olimpiade ketiga saya. Saya akan terus berjuang untuk mewujudkan impian saya dengan penuh semangat.”
Jin memenangi medali perunggu tunggal putra dalam kejuaraan dunia di Boston pada 2016, hasil terbaik yang pernah diraih China di nomor tunggal putra. Dalam kejuaraan dunia di Helsinki pada 2017, Jin juga finis ketiga. [Xinhua]