Sekitar 43 persen pemilih mengatakan New York City kurang aman dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya, yang merupakan tingkat tertinggi sejak pertanyaan itu kali pertama diajukan Quinnipiac pada 2003.
NEW YORK CITY, Sebanyak 74 persen pemilih di New York City mengatakan kejahatan sebagai masalah yang sangat serius di kota itu, mencapai tingkat tertinggi sejak topik tersebut dimasukkan dalam Survei Universitas Quinnipiac pada 1999.
“Hingga saat ini, jumlah tertinggi untuk pemilih yang menganggap kejahatan sebagai masalah sangat serius adalah 50 persen pada Januari 2016,” menurut rilis sebuah survei Universitas Quinnipiac terhadap pemilih terdaftar di New York City pada Rabu (9/2).
Kejahatan menjadi masalah paling mendesak yang dihadapi New York City, menurut survei tersebut. Sebanyak 46 persen responden mengatakan kejahatan adalah masalah paling mendesak yang dihadapi kota besar itu sehingga menjadikannya masalah utama, sementara masalah hunian terjangkau dan tunawisma masing-masing dipilih 14 persen dan 9 persen responden.
Sementara itu, 43 persen pemilih mengatakan New York City kurang aman dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya, yang merupakan tingkat tertinggi sejak pertanyaan itu kali pertama diajukan Quinnipiac pada 2003.
Persentase responden yang secara pribadi khawatir menjadi korban kejahatan mencapai 65 persen, tingkat tertinggi sejak topik tersebut diangkat Quinnipiac pada 1999.
Warga New York juga merasa kurang aman bepergian menggunakan kereta bawah tanah, terutama pada malam hari.
Hanya 27 persen responden yang mengatakan bahwa mereka merasa aman saat menggunakan kereta bawah tanah pada malam hari, jauh lebih rendah dari 51 persen pada Oktober 2015.
Selain itu, 39 persen pemilih di kota itu merasa keamanan lingkungan mereka memburuk dibandingkan dengan lima tahun lalu, sementara 50 persen responden menganggap keamanan lingkungan mereka tetap sama.
Secara umum, 64 persen responden merasa kurang puas atau sangat tidak puas dengan keadaan di New York City saat ini dengan persentase responden yang sangat tidak puas sebesar 36 persen, tingkat tertinggi sejak Juli 2003.
Survei tersebut dilakukan mulai 3 hingga 7 Februari dengan partisipasi 1.343 pemilih terdaftar di New York City. [Xinhua]