Sistem peringatan dini gempa bumi tersebut, yang terdiri dari 120 sensor seismik yang dipasang di seluruh penjuru Israel, akan memicu sirene dalam hitungan detik setelah mendeteksi tanda-tanda gempa kuat demi mencegah jatuhnya korban jiwa.
YERUSALEM, Israel secara resmi meluncurkan sistem peringatan dini gempa nasional yang dapat mengirimkan sinyal peringatan ke Home Front Command (HFC) Israel dalam hitungan detik setelah mendeteksi tanda-tanda gempa.
Sistem TRUAA, yang membuat pemerintah Israel menggelontorkan dana sekitar 14 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.344) untuk pembangunannya dan telah beberapa kali diuji coba oleh Survei Geologi Israel sejak 2014, dilengkapi dengan 120 sensor seismik yang dipasang di seluruh penjuru negeri, menurut Survei Geologi Israel.
Jika kekuatan gempa tercatat pada magnitudo di atas 4,4, maka sistem akan memicu HFC untuk mengirimkan sirene gempa yang dapat diterima melalui smartphone.
Diperlukan beberapa detik bagi sistem ini untuk mengidentifikasi gempa dan “sedetik lagi untuk menyebarkan peringatan itu melalui peringatan HFC,” kata Ran Nof, seismolog di Survei Geologi Israel, kepada Xinhua.
Untuk gempa bumi yang terjadi di Laut Mati bagian utara, warga di Yerusalem hanya memiliki waktu tiga detik untuk bereaksi, sementara yang berada di Tel Aviv mempunyai waktu 18 detik dan di Haifa sekitar setengah menit, papar Nof.
“(Sistem) ini masih efektif. Bangunan tidak akan runtuh seketika. Mungkin butuh waktu beberapa detik (sebelum bangunan runtuh) dan orang-orang akan masih punya, mungkin, masih punya waktu untuk bereaksi,” tambahnya.
Seismolog Israel itu mengungkapkan bahwa negara juga harus berinvestasi dalam memperkuat konstruksi bangunan serta mengajarkan kesiapsiagaan dan respons yang tepat kepada publik.
Israel merupakan negara kecil dan berarea menyempit yang terletak di lembah retakan Suriah-Afrika, area dengan aktivitas seismik yang signifikan, sehingga rentan terhadap gempa bumi. Selesai