WASHINGTON, Seorang juru bicara Kedutaan Besar (Kedubes) China di Amerika Serikat (AS) telah membantah editorial surat kabar Washington Post terkait Olimpiade Musim Dingin Beijing.
“Olimpiade seharusnya menjadi (ajang) olahraga, bukan politik,” tulis Minister Konselor Liu Pengyu dalam sebuah surat kepada dewan redaksi surat kabar tersebut pada 25 Januari, menanggapi artikel berjudul “China has a message for Winter Olympic athletes: Shut up and ski,” tertanggal 22 Januari di rubrik The Post’s View.
“Beijing 2022 seharusnya menjadi arena internasional bagi semangat Olimpiade, bukan manipulasi politik,” imbuh Liu. “Tidaklah etis untuk menyandera para atlet atas nama ‘kebebasan berbicara’ dan memaksa mereka untuk ‘berbicara’ menentang aturan Komite Olimpiade Internasional, terutama ketika narasi telah dipengaruhi secara negatif oleh pemerintah AS dan beberapa outletmedia.”
Diplomat China tersebut menunjuk sebuah klaim yang tidak berdasar bahwa telah terjadi genosida di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, seraya menekankan bahwa “Populasi etnis Uighur di Xinjiang tumbuh dari 8,34 juta jiwa menjadi 11,62 juta jiwa dalam dua dasawarsa terakhir, dengan angka rata-rata pertumbuhan tahunan jauh lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata nasional.”
“Jika genosida benar-benar terjadi, bagaimana bisa populasi etnis Uighur meningkat begitu pesat?” tanya Liu.
“Olimpiade Musim Dingin Beijing akan mencatatkan kesuksesan besar. Setiap partisipan akan menjadi pemenang,” tutur Liu. “Satu-satunya pecundang adalah para pembuat rumor yang melakukan upaya sia-sia untuk mempolitisasi olahraga.”
Sebagian dari surat Liu tersebut dipublikasikan oleh surat kabar itu pada 30 Januari.
Upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing akan digelar pada Jumat (4/2), dengan masa kompetisi berlangsung mulai 2 hingga 20 Februari. [Xinhua]