YERUSALEM, Israel dan Bahrain pada Kamis (3/2) menandatangani perjanjian keamanan, pertama dari jenisnya sejak normalisasi hubungan bilateral mereka, dalam kunjungan dua hari Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz ke negara di Teluk Arab itu.
Gantz, yang mendarat di Manama pada Rabu (2/2) dalam kunjungan pertama seorang menteri pertahanan Israel, bertemu dengan Raja Bahrain Hamad bin Isa bin Salman Al Khalifa di istana kerajaan, kata kantor Gantz melalui sebuah pernyataan.
Dalam pertemuan tersebut, Gantz dan mitra setaranya dari Bahrain Abdullah bin Hassan Al Noaimi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) keamanan antara kedua negara, menurut pernyataan itu.
Ditandatangani sekitar setahun setelah Israel dan Bahrain menormalisasi hubungan mereka, MoU itu “akan mendukung kerja sama di masa depan di bidang intelijen, militer dengan militer, kolaborasi industri, dan banyak lagi,” kata Kementerian Pertahanan Israel.
“Kami membangun berdasarkan kesepakatan Abraham Accord yang inovatif dan memperdalam hubungan antara negara-negara kami. Selang satu tahun setelah penandatanganan kesepakatan itu, kami telah mencapai kesepakatan pertahanan yang penting, yang akan berkontribusi pada keamanan kedua negara dan stabilitas kawasan,” kata Gantz, menyebut MoU “bersejarah” itu sebagai “level baru” dalam hubungan Israel-Bahrain.
Israel dan Bahrain, bersama Uni Emirat Arab (UEA), memutuskan untuk menormalisasi hubungan bilateral dalam perjanjian yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) pada 2020.
Pada September 2021, duta besar pertama Bahrain untuk Israel menyerahkan surat kredensialnya kepada presiden Israel, beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid terbang ke Manama untuk membuka Kedutaan Besar Israel pertama di negara Teluk itu. [Xinhua]