Tsuyoshi Shiraishi, juru bicara Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. (TEPCO), mengatakan bahwa sekitar empat ton larutan kalsium klorida yang digunakan untuk menjaga dinding es telah bocor.
TOKYO, Operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima No. 1 di Jepang, yang dilanda bencana pada 2011 lalu, mengonfirmasi bahwa empat ton larutan pendingin telah bocor dari dua tangki penyimpanan, seperti dilaporkan media setempat pada Senin (24/1).
Larutan pendingin tersebut digunakan untuk membuat dinding es yang menahan air tanah agar tidak merembes ke dalam gedung reaktor, menurut Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. (TEPCO).
Tsuyoshi Shiraishi, juru bicara perusahaan tersebut, mengatakan bahwa sekitar empat ton larutan kalsium klorida yang digunakan untuk menjaga dinding es telah bocor. “Saat ini, kami sedang mengonfirmasi penyebabnya,” ujarnya pada Minggu (23/1), menurut Japan Times.
Kebocoran tersebut ditemukan pada 16 Januari di dekat dinding es. Kerusakan mungkin terjadi pada pipa es di dinding itu dan perusahaan akan berupaya memperbaiki kerusakan tersebut, menurut TEPCO.
Tidak ada dampak langsung yang terjadi pada fungsi dinding itu, karena dibutuhkan beberapa bulan bagi dinding tersebut untuk mencair tanpa adanya pendingin, kata Shiraishi.
Meskipun pihak perusahaan mengatakan bahwa kebocoran tersebut tidak berdampak pada tembok atau lingkungan, kerusakan itu dapat menimbulkan lebih banyak potensi bahaya dan tantangan yang tidak terduga dalam upaya pembersihan lokasi tersebut, hampir 11 tahun setelah bencana gempa bumi dan tsunami besar di pantai timur laut Jepang.
Kebocoran terakhir terjadi pada Desember 2019 dengan tumpahan mencapai 16 ton, yang mungkin disebabkan oleh kondisi kelelahan logam akibat getaran yang ditimbulkan kendaraan-kendaraan konstruksi, menurut perusahaan itu. [Xinhua]