SEOUL – Korea Selatan menyuarakan kekhawatiran terkait lonjakan kasus COVID-19 di kalangan tentara Amerika Serikat (AS) yang ditugaskan di negara itu.
Otoritas kesehatan di Korea Selatan pada Jumat (14/1) mengumumkan bahwa mereka telah bernegosiasi dengan militer AS, berharap mendapatkan informasi rutin dari Pasukan AS di Korea Selatan (United States Forces Korea/USFK).
Sebelumnya pada Senin (10/1), USFK mengumumkan bahwa komando pasukan AS di Korea Selatan telah memperketat aturan antivirus.
Kegiatan di luar instalasi militer yang tidak diizinkan termasuk makan di restoran, pergi ke pusat perbelanjaan dalam ruangan, bar, kelab, pusat kebugaran, bioskop, taman hiburan, panti pijat, sauna, spa, dan festival.
Sementara itu, kegiatan yang diizinkan meliputi layanan darurat, perawatan medis, farmasi, sekolah dan penitipan anak, belanja bahan makanan, kesehatan dan keselamatan, belanja, dan acara keagamaan.
Jumlah kasus COVID-19, yang terkonfirmasi di dalam pangkalan USFK antara 4 Januari hingga 10 Januari, tercatat sebanyak 1.599, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Saat ini, sekitar 28.500 pasukan AS ditugaskan di Korea Selatan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Seoul. (XHTV)