JAKARTA – Indonesia memulai kampanye vaksin penguat (booster) COVID-19 pada Rabu (12/1). Orang dewasa berusia di atas 18 tahun yang telah menerima dosis kedua enam bulan sebelumnya memenuhi syarat untuk menerima suntikan booster.
Kampanye ini diutamakan bagi kelompok rentan termasuk kalangan lanjut usia (lansia) dan penderita gangguan kekebalan tubuh.
INDA MUTIARA, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Kramat Jati di Jakarta Timur:
“Jadi, kami akan menyesuaikan dengan alokasi vaksin yang memang kita dapat hari ini. Jadi mungkin lebih banyak besok. Kalau per hari ini saja hanya 150, tapi kalau besok tidak menutup kemungkinan, karena untuk sasaran Kramat Jati sendiri, kita punya sasaran lansia ada 20.500.”
INDRA TJAHYA HUSNI, Penerima vaksin booster:
“Ya, sebetulnya sih untuk kesehatan juga ya, untuk kita menjaga, kita juga nggakmau, kalau bisa, ya kita kan namanya sesama masyarakat harus menjaga. Sekalipun itu kita pakai prokes ya, di bus, di umum, apalagi kita kan aktif di pokdar, jadi (semacam) kamtibmas, mitra polisi. Malam minggu kan begadang kerjanya, ya kan, tawuran, PPKM, ada interaksi dengan masyarakat.”
Lima vaksin termasuk dua dari China telah mendapat otorisasi sebagai suntikan vaksin dosis ketiga.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada pekan ini mengatakan bahwa 80 persen vaksin Indonesia berasal dari China.
Dia juga mengumumkan bahwa semua suntikan boosterakan tersedia gratis dan mengimbau masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan.
JOKO WIDODO, Presiden Republik Indonesia:
“Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena, sekali lagi saya tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta. (XHTV)