Situasi telah stabil di semua wilayah Kazakhstan, dan operasional utilitas serta sistem pendukung kehidupan telah kembali pulih.
NUR-SULTAN, Sekitar 5.800 orang ditahan di Kazakhstan di tengah kerusuhan, termasuk sejumlah orang asing, demikian disampaikan layanan pers Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pada Minggu (9/1).
“Saat ini, sekitar 125 kasus kriminal mulai (diselidiki), sekitar 5.800 orang telah dibawa ke polisi, termasuk sejumlah besar warga negara asing,” kata pihak layanan pers dalam pernyataannya setelah rapat di markas pusat operasional yang dipimpin Tokayev.
Situasi telah stabil di semua wilayah Kazakhstan, dan operasional utilitas serta sistem pendukung kehidupan telah kembali pulih, menurut pernyataan itu.
Dalam rapat itu, Tokayev menegaskan kembali tekadnya untuk sepenuhnya memulihkan ketertiban dan keamanan publik di negara Asia Tengah tersebut.
Berbagai aksi unjuk rasa disertai kekerasan yang dipicu kenaikan harga bahan bakar mengguncang Kazakhstan selama beberapa hari, menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka.
Menanggapi unjuk rasa tersebut, Tokayev menerima pengunduran diri pemerintah pada Rabu (5/1) dan telah meminta bantuan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization/CSTO) untuk mengakhiri kerusuhan yang meningkat.
Tokayev mengumumkan hari berkabung nasional pada 10 Januari untuk mengenang para korban meninggal. [Xinhua]