NANNING, Pelabuhan Teluk Beibu di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, membukukan peningkatan throughput kargo sebesar 18,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi lebih dari 6 juta TEU (twenty-foot equivalent unit) kontainer pada 2021.
Ini pertama kalinya pelabuhan tersebut mencapai skala throughputkargo sebesar itu setelah lima tahun beruntun mencatat pertumbuhan dua digit. Sumber dan tujuan utama pelabuhan tersebut adalah para anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), menurut Beibu Gulf Port Group
Perjanjian RCEP, yang merupakan perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, resmi berlaku mulai 1 Januari 2022. Dengan berlakunya perjanjian tersebut, lebih dari 90 persen perdagangan barang di antara para anggota yang telah menyetujui perjanjian tersebut pada akhirnya akan dikenai tarif nol.
Guna merangkul berbagai peluang yang dibawa oleh perjanjian baru itu, pihak pelabuhan telah menambahkan lebih dari 20 juta ton kapasitas dalam hal pengangkutan kargo dan menyiapkan 12 rute pelayaran baru pada 2021.
Pelabuhan Teluk Beibu saat ini memiliki lebih dari 270 dermaga produktif. Lebih dari 50 rute pelayaran menghubungkan pelabuhan tersebut dengan 300 lebih pelabuhan di seluruh dunia.
Pelabuhan Teluk Beibu di Guangxi berfungsi sebagai titik transit penting dalam Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru, jalur perdagangan dan logistik yang dibangun bersama oleh Singapura dan wilayah-wilayah setingkat provinsi di China barat. [Xinhua]