BEIJING, Amerika Serikat (AS) hanya peduli pada aturan-aturan yang memenuhi kebutuhannya dan melayani kepentingannya sendiri, demikian dikatakan juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China di Beijing pada Selasa (4/1).
Menurut sejumlah laporan, publik Iran baru-baru ini berkumpul di sejumlah acara untuk memberikan penghormatan kepada Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) Iran, yang tewas dalam serangan udara AS dua tahun lalu. Perwakilan tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya mengutuk pembunuhan oleh AS tersebut sebagai tindakan terorisme negara. Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab atas aksi tersebut harus diadili.
Menanggapi hal tersebut, jubir Wang Wenbin mengatakan dalam konferensi pers bahwa pembunuhan Qassem Soleimani adalah contoh lain dari bagaimana AS secara sembarangan merusak norma-norma yang mengatur hubungan internasional berdasarkan Piagam PBB. Pembunuhan itu juga merupakan salah satu kejahatan perang yang dilakukan AS melalui penyalahgunaan kekuatan.
AS dapat bertindak sampai melakukan “pembunuhan yang ditargetkan” terhadap pemimpin militer negara berdaulat melalui cara-cara teroris yang melanggar hukum internasional, dan juga membunuh ratusan ribu warga sipil tak berdosa di seluruh dunia. Semua tindakan ilegal dan brutal ini di mata orang-orang di seluruh dunia disembunyikan oleh AS di balik kedok “tatanan internasional berbasis aturan” seperti yang diklaimnya, kata Wang.
Dia menekankan bahwa AS berulang kali menyuarakan upaya “menjunjung tinggi tatanan internasional berbasis aturan,” tetapi fakta membuktikan berkali-kali bahwa pihak AS hanyalah peduli pada aturan-aturan yang memenuhi kebutuhannya dan melayani kepentingannya sendiri.
“AS hanya berkomitmen pada aturan yang mempertahankan hegemoninya dan memungkinkannya untuk tidak memedulikan komunitas internasional. Namun, aturan yang melanggar hukum internasional seperti ini tidak akan diterima oleh masyarakat Iran, Timur Tengah, dan seluruh dunia,” kata Wang. [Xinhua]