URUMQI, Sejumlah warga Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, membagikan kisah mereka tentang pekerjaan dan kewirausahaan dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada Minggu (26/12) oleh pemerintah daerah tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Xinjiang menggunakan inovasi sebagai mesin baru untuk memperluas lapangan kerja, menurunkan ambang masuk pasar (market entry threshold), serta melanjutkan kebijakan guna mendukung kewirausahaan, tutur Gul Ablim, moderator konferensi pers tersebut.
Ebiljan Rahman dari wilayah Shaya, Prefektur Aksu, memulai bisnis dekorasi rumah di wilayah tersebut bersama teman-temannya. “Otoritas lokal memberikan perumahan bebas sewa selama tiga tahun sehingga membantu lebih banyak wirausahawan mewujudkan impian mereka.”
Nurali Kidirali, seorang pria dari kelompok etnis Kirgiz, mengajukan permohonan pinjaman bebas bunga setelah lulus dari bangku universitas dan membuka sebuah perusahaan media budaya.
“Pendapatan bulanan pegawai di perusahaan kami bisa mencapai hampir 9.000 yuan (1 yuan = Rp2.232). Saya ingin memperbesar perusahaan ini dan menjadi direktur yang baik di masa mendatang,” ujar Nurali Kidirali. [Xinhua]