Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (South African Medical Association/SAMA) mengatakan bahwa sebagian besar pasien yang terinfeksi COVID-19 varian Omicron mengalami gejala ringan, sedangkan pasien yang tidak divaksinasi menunjukkan gejala yang relatif parah.
JOHANNESBURG, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (South African Medical Association/SAMA) mengatakan sebagian besar pasien yang terinfeksi COVID-19 varian Omicron mengalami gejala ringan, sedangkan pasien yang tidak divaksinasi menunjukkan gejala yang relatif parah.
Angelique Cootze, yang telah merawat 70 pasien yang didiagnosis terjangkit varian baru tersebut, mengungkapkan bahwa dirinya melihat sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan seperti sakit kepala, nyeri otot dan sakit tenggorokan dalam dua pekan terakhir.
Menurutnya, gejala-gejala tersebut berbeda dari yang disebabkan oleh varian Delta, meskipun hal ini dapat berubah seiring dengan meningkatnya jumlah kasus.
“Omicron berbeda. Tidak ada hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa, juga tidak ada kebutuhan untuk bantuan oksigen pada tahap ini dan kami tidak tahu apa yang mungkin terjadi seiring bertambahnya kasus,” kata Cootze kepada Xinhua pada Selasa (7/12). “Varian ini lebih cenderung menyerang otot.”
Cootze mengatakan gejala yang timbul akibat varian baru tersebut lebih parah pada pasien yang belum divaksinasi.
“Ada gejala kelelahan parah dan beberapa gejala lain yang cukup intens pada orang yang tidak divaksinasi.”
Institut Nasional untuk Penyakit Menular pada Senin (6/12) melaporkan 6.381 kasus baru COVID-19 dan 9 kematian terkait di Afrika Selatan dalam 24 jam terakhir.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla baru-baru ini mengungkapkan bahwa peningkatan kasus tersebut dipicu oleh varian baru Omicron. [Xinhua]