ATHENA – Organisasi Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Organization/EODY) Yunani telah mencatatkan 402 diagnosis kasus baru HIV (human immunodeficiency virus) antara awal 2021 dan 1 November 2021, turun dari 601 diagnosis yang terdaftar pada 2020.
Stigma dan diskriminasi seputar orang-orang yang positif mengidap HIV masih menjadi tantangan besar di negara itu, ujar sejumlah pejabat Yunani dan asosiasi yang mewakili para pasien pada Rabu (1/12) saat memperingati Hari AIDS Sedunia.
GEORGE PAPANDREOU, Mantan perdana menteri Yunani:
“Stigma terhadap orang-orang positif HIV tidak dapat diterima. Kami berada di sisi mereka. Yang mereka inginkan hanyalah cinta kasih kita dan perlakuan yang sama, layaknya kita semua.”
Papandreou menyampaikan pernyataan itu setelah dirinya secara simbolis menjalani tes HIV di Athena tengah.
Proyek tersebut dijalankan oleh Positive Voice, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bertujuan untuk melindungi hak-hak para pengidap HIV di Yunani.
Sekitar 15.000 orang saat ini hidup dengan HIV di Yunani, menurut data EODY. Terapi mereka sepenuhnya ditanggung oleh negara, tetapi mereka masih menghadapi sejumlah masalah.
Savas Charalampidis, manajer umum perusahaan biofarmasi Gilead Sciences yang menghadiri acara yang sama, mengatakan masih banyak tantangan, termasuk stigma dan diskriminasi.
SAVAS CHARALAMPIDIS, Manajer Umum Gilead Sciences:
“Ilmu pengetahuan sudah maju. Masyarakat juga harus maju. Masalahnya adalah stigma dan diskriminasi, bukan penyakitnya.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Athena. (XHTV)