“Anak-anak ini meninggal di sekolah, mereka tidak mendapat kesempatan untuk pulang,” tutur Margaret Jacobs, seorang profesor sejarah di Universitas Nebraska-Lincoln sekaligus salah satu direktur proyek tersebut.
LONDON, Sejumlah peneliti di Negara Bagian Nebraska, Amerika Serikat (AS), berhasil mengidentifikasi 102 siswa yang meninggal di sekolah asrama milik pemerintah untuk anak-anak pribumi Amerika, demikian dilaporkan surat kabar Inggris The Independent baru-baru ini.
Para siswa tersebut, yang kebanyakan dari mereka merupakan anak-anak, diidentifikasi saat para peneliti terus berupaya mencari sebuah pemakaman yang digunakan oleh Sekolah Industri Indian AS Genoa di Genoa dengan radar penembus tanah (ground-penetrating radar/GPR) dalam beberapa pekan terakhir.
Mulai dari usia empat hingga awal 20-an tahun, banyak dari anak-anak itu meninggal akibat penyakit seperti TBC, pneumonia dan campak, ungkap laporan tersebut.
Angkariil dari siswa yang meninggal di sekolah asrama federal itu kemungkinan akan jauh lebih tinggi daripada 102 yang diidentifikasi sejauh ini, kata Margaret Jacobs, seorang profesor sejarah di Universitas Nebraska-Lincoln sekaligus salah satu direktur proyek tersebut.
“Anak-anak ini meninggal di sekolah, mereka tidak mendapat kesempatan untuk pulang,” tutur Jacobs seperti dikutip artikel itu, seraya menambahkan “keturunannya berhak mengetahui apa yang terjadi pada nenek moyang mereka.” Selesai