WARSAWA – Situasi kemanusiaan dan hak asasi manusia (HAM) di sepanjang perbatasan Polandia dengan Belarus “mengkhawatirkan” dan aksi darurat diperlukan guna melindungi nyawa imigran yang telantar di sana, kata Dunja Mijatovic, Komisaris HAM Dewan Eropa, pada Jumat (19/11).
Dalam pernyataan yang dirilis pada akhir kunjungannya selama empat hari ke Polandia, Mijatovic menyerukan agar pemerintah Polandia mengizinkan media dan organisasi bantuan kemanusiaan mengakses perbatasan itu guna mengakhiri penderitaan para imigran dan pelanggaran HAM.
DUNJA MIJATOVIC, Komisaris HAM Dewan :Eropa
“Situasinya jelas sangat kompleks dan bermasalah. Kita dapat melihat penderitaan mendalam yang dialami orang. Menurut saya, kita perlu menepi dan memikirkan apa yang terjadi di perbatasan Eropa, mengapa orang-orang ini ditinggalkan di pembuangan, dan apa yang bisa dilakukan untuk menghentikan situasi yang sangat berbahaya ini. Jadi, inilah pesan saya pada tahap ini. Kita perlu mencari cara untuk melakukan deeskalasi, memastikan bahwa fokus pada upaya menghentikan penderitaan. Kita harus menyelamatkan nyawa mereka, dan ini adalah pesan utamanya. Kita tidak bisa pergi ke perbatasan. Itulah masalahnya bagi kita semua, Anda, saya, organisasi nirlaba, Palang Merah, serta organisasi kemanusiaan. Itu seharusnya diperbolehkan masuk ke perbatasan, terutama juga bagi organisasi kemanusiaan dan internasional, termasuk PBB dan yang lainnya, agar mereka dapat melaksanakan tugas penting mereka.”
Sejak Agustus, ribuan imigran, yang sebagian besar berasal dari negara-negara yang dilanda perang di Timur Tengah, telantar di perbatasan antara Belarus dan negara-negara tetangganya, berupaya masuk ke wilayah Uni Eropa (UE). Pekan lalu, bentrokan terjadi antara tentara Polandia yang menggunakan meriam air dan para imigran yang melemparkan batu.
UE menyalahkan Belarus atas krisis ini, sementara pihak Minsk membantah tudingan itu dan menyatakan siap berdialog.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Warsawa. (XHTV)