KABUL, Orang-orang berjuang untuk menghadapi musim dingin di Afghanistan yang dilanda perang dan kekurangan uang, karena sebagian besar dari sekitar 35 juta penduduk di negara itu hidup di bawah garis kemiskinan dan nyaris tak mampu membiayai kebutuhan pokok sehari-hari.
Menyusul penarikan pasukan asing yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) dan pembentukan pemerintah sementara Taliban, Afghanistan menghadapi berbagai kesengsaraan ekonomi, termasuk pembekuan aset di Amerika Serikat dan pembatasan kegiatan bank di dalam negeri.
Saat ini Afghanistan berada dalam tahap kritis ketika kemiskinan, pengangguran, dan ketidakpastian menambah penderitaan warga Afghanistan yang lelah akan perang.
Mayoritas warga di Afghanistan tidak memiliki sistem pemanas sentral di rumah mereka, dan sebagian besar mengandalkan sistem pemanas kuno, yaitu tungku kayu, untuk menjaga agar rumah mereka tetap hangat di negara pegunungan tersebut. [Xinhua]