KABUL – Pemerintah sementara Afghanistan pada Rabu (10/11) tidak menghiraukan ancaman keamanan yang dilontarkan kelompok garis keras ISIS, atau Daesh (akronim ISIS dalam bahasa Arab), dengan menyampaikan bahwa pasukan keamanan telah menangkap 600 militan yang berafiliasi dengan kelompok bersenjata tersebut selama tiga bulan terakhir.
“Pasukan keamanan Emirat Islam telah menghancurkan 21 basis kelompok ISIS di berbagai provinsi, termasuk Kabul, Nangarhar, dan Herat, serta menangkap sekitar 600 militan selama tiga bulan terakhir,” tutur juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada awak media dalam konferensi pers di Kabul.
Tidak menghiraukan ancaman yang dilontarkan ISIS, Mujahid mengatakan kelompok tersebut tidak mendapatkan dukungan dari rakyat Afghanistan dan aktivitasnya telah terkendali.
Juru bicara Taliban itu juga memastikan bahwa tindakan keras terhadap kelompok bersenjata tersebut akan terus dilakukan. “Tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara mana pun.”
Pernyataan itu disampaikan setelah Amerika Serikat dan sekutunya khawatir atas dugaan kehadiran al-Qaeda, ISIS, dan kelompok berpaham serupa di Afghanistan.
Khalil Hamraz, Kepala Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Intelijen, atau badan kontra-intelijen Afghanistan, mengatakan bahwa lembaganya akan terus menindak keras agen ISIS dan pelaku tindak kriminal, termasuk penculik, pencuri, dan semua pelanggar hukum maupun ketertiban.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service