BEIJING, Pidato Presiden China Xi Jinping pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) CEO Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) melalui video telah memperkuat aspirasi untuk kerja sama yang saling menguntungkan dan pembangunan komunitas Asia-Pasifik dengan masa depan bersama, kata para ahli dan cendekiawan asing.
China akan tetap teguh dalam memajukan reformasi dan keterbukaan sehingga dapat menambah stimulus bagi pembangunan ekonomi di kawasan tersebut, serta memajukan transisi hijau di semua lini dan memberikan kontribusi yang semestinya untuk meningkatkan konservasi ekologis di Asia-Pasifik dan sekitarnya, kata Xi.
China juga akan tetap berkomitmen untuk mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi kawasan itu, imbuhnya.
Peter Drysdale, kepala Biro Riset Ekonomi Asia Timur dan Forum Asia Timur di Universitas Nasional Australia (Australian National University), mengatakan bahwa komitmen tersebut disambut baik dan akan membantu “membangun kepercayaan dan kepastian dalam reformasi dan keterbukaan serta transformasi hijau ke depan.”
“Dengan dunia saat ini lebih terintegrasi, saling berhubungan, dan saling bergantung, konsekuensi Perang Dingin akan jauh lebih parah daripada di masa lalu,” kata Lee Pei May, pakar politik di Universitas Islam Internasional Malaysia.
“Bekerja bersama, mari kita semua menjadi promotor dan kontributor bagi persatuan dan kemakmuran keluarga Asia-Pasifik,” kata Xi dalam pidatonya.
Pui Jeng Leong, seorang veteran media di Brunei, mengatakan bahwa perdamaian dan pembangunan adalah aspirasi umum orang-orang di seluruh dunia, sedangkan konfrontasi dan konflik tidak.
China selalu menjunjung tinggi kepentingan bersama dunia, mempraktikkan multilateralisme sejati, dan menganjurkan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, katanya.
China juga terus mempromosikan pembangunan hijau dan mengajukan rencananya sendiri untuk mengatasi perubahan iklim, memainkan perannya sebagai negara besar yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan berkelanjutan global, imbuhnya.
Menurut Oleg Timofeyev, lektor kepala diUniversitas Persahabatan Rakyat Rusia, pernyataan Xi yang mengatakan bahwa “kawasan Asia-Pasifik tidak dapat dan tidak boleh kembali lagi dalam konfrontasi dan perpecahan era Perang Dingin” merupakan pernyataan yang tepat waktu dan sangat penting.
Timofeyev mengatakan kawasan Asia-Pasifik saat ini harus melakukan segala upaya untuk mencegah kawasan tersebut diganggu oleh mentalitas Perang Dingin.
Pandemi COVID-19 menjadi ancaman bagi realisasi tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pembangunan berkelanjutan pada 2030, dan China akan memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi global di era pasca-epidemi, lanjutnya. [Xinhua]