COTONOU, Sebanyak 26 artefak, yang diambil oleh Prancis dari Benin selama era kolonial, tiba di Cotonou pada Rabu (10/11) sore.
Pesawat yang membawa harta karun dari Paris tersebut mendarat sekitar pukul 15.15 waktu setempat di Bandar Udara Internasional Cardinal Bernadin Gantin di Cotonou, ibu kota ekonomi negara di Afrika Barat itu.
Perasaan campur aduk antara gembira dan cemas dapat terbaca di raut wajah para perwakilan pihak berwenang yang hadir di sana untuk menyambut harta yang dikembalikan itu.
“Kami melangsungkan momen yang sangat penting dalam sejarah kami. Ini merupakan hari yang membahagiakan dan emosional bagi semua masyarakat Benin,” ujar Menteri Pariwisata, Kebudayaan, dan Seni Benin Jean Michel Abimbola.
Pada Rabu, banyak warga Benin mendatangi bandara tersebut untuk merayakan kembalinya karya seni leluhur mereka, dengan diiringi lagu dan tarian tradisional.
Menurut sebuah siaran pers pemerintah yang baru-baru ini dirilis di Cotonou pada 26 Agustus 2016, Benin secara resmi mengajukan permintaan kepada Prancis untuk pengembalian harta kerajaan yang berada di beberapa museum dan koleksi pribadi di negara Eropa itu.
Kesepakatan penyerahan harta karun tersebut ditandatangani pada Selasa (9/11) di Paris. [Xinhua]