ISTANBUL – Tim arkeolog Turki menemukan tujuh kerangka saat merestorasi Istana Boukoleon (Boukoleon Palace) kuno, salah satu bangunan era Bizantium tertua di Istanbul, kota terbesar di negara itu, demikian disampaikan para pejabat setempat pada Selasa (9/11).
“Ini misteri arkeologi yang luar biasa,” cuit Mahir Polat, Wakil Sekretaris Jenderal Kota Istanbul.
Menurut Polat, sisa tulang belulang yang berserakan itu menunjukkan kematian mendadak yang terjadi di istana tersebut ribuan tahun silam.
Area tempat tulang-tulang itu ditemukan kemungkinan adalah penjara bawah tanah.
“Di pusat Istanbul, sebuah warisan sejarah yang ditinggalkan mulai terungkap dengan segala misterinya,” ujar Murat Kantekin, konsultan untuk Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu, mengenai penemuan terbaru tersebut di akun Twitter-nya.
“Teka-teki Boukoleon semakin menarik karena kompleksitasnya,” tutur Merve Gedik, Manajer Proyek Warisan Budaya Istanbul.
Sebelumnya pada tahun ini, Departemen Konservasi Aset Budaya Kota Istanbul meluncurkan sebuah proyek restorasi arkeologi di istana berusia 1.600 tahun yang mengalami kerusakan parah itu.
Sebagai bagian dari rencana, tim tersebut telah melakukan penggalian arkeologi untuk menggali beberapa komponen baru istana itu yang masih terkubur. Pada September, mereka menemukan air mancur kuno.
Istana tersebut merupakan salah satu bangunan era Bizantium tertua di Istanbul yang dahulu dihuni oleh para kaisar Bizantium.
Setelah proyek restorasi selesai, istana itu dan daerah di sekitarnya akan diubah menjadi museum terbuka dan objek wisata.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Istanbul, Turki. (XHTV)