HEFEI – Tenaga termal masih menyumbang sebagian besar dari output energi China, mencakup sekitar 70 persen dari pembangkit listrik negara tersebut.
Guna mengatasi krisis pasokan batu bara baru-baru ini, wilayah di seluruh China mengadopsi serangkaian langkah untuk menstabilkan pasokan energi dan meningkatkan kapasitas produksi batu bara.
Pembangkit listrik tenaga batu bara melibatkan banyak proses, di antaranya pasokan batu bara, pengangkutan via kereta, dan pembangkitan energi.
Para pekerja di Tambang Batu Bara Qianyingzi di Suzhou, Provinsi Anhui, China timur, menggali batu bara mentah dari kedalaman 600 meter di bawah tanah sebelum mengangkutnya ke permukaan. Kemudian, batu bara tersebut diangkut melalui Jalur Kereta Qinglu setelah proses penyaringan dan penyortiran.
Jalur Kereta Qinglu merupakan rute transportasi batu bara yang krusial di Anhui utara. Setiap hari, sekitar 20.000 ton batu bara diangkut dengan kereta ke berbagai fasilitas pembangkit listrik tenaga batu bara di China timur.
Salah satu kereta batu bara tersebut menuju Wenergy Hefei Electric Power Co., Ltd. Di sana, muatan batu bara dibongkar dengan peralatan otomatis. Batu bara kemudian disimpan di gudang bahan bakar pembangkit listrik sebelum dikirim ke fasilitas pembakar batu bara dengan suhu di atas 1.000 derajat Celcius untuk pembangkit listrik.
Gas buangan yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara akan melalui sejumlah proses pengurangan emisi seperti desulfurisasi, denitrifikasi, dan penghilangan debu. [Xinhua]