BEIJING – China akan memperpanjang kebijakan pajak preferensial bagi investor luar negeri yang berinvestasi di pasar obligasi China Daratan, sebagai bagian dari upaya untuk mendorong keterbukaan dan menarik investasi asing, menurut hasil pertemuan eksekutif Dewan Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri China Li Keqiang pada Rabu (27/10).
Pertemuan tersebut menggarisbawahi bahwa China akan terus memperluas keterbukaan, memanfaatkan kekuatan pasar domestiknya yang besar, serta mendorong lingkungan bisnis yang lebih baik. Semakin banyak upaya akan dilakukan untuk menarik investasi asing dan mendorong lebih banyak investor asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan domestik China melalui pasar obligasi.
“Kami akan melakukan upaya lebih besar untuk menarik investasi asing, dan menyambut investor luar negeri ke pasar obligasi kami di China Daratan,” tutur Li.
Pertemuan itu memutuskan bahwa kebijakan untuk membebaskan investor institusi luar negeri dari pajak penghasilan perusahaan dan pajak pertambahan nilai atas keuntungan bunga obligasi mereka yang timbul dari investasi di pasar obligasi China Daratan akan diperpanjang hingga akhir periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021- 2025), yaitu 31 Desember 2025.
Departemen-departemen terkait akan melakukan proses pencatatan bersama Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional sesuai dengan undang-undang dan regulasi, dan pada saat yang sama memperkuat regulasi pasar dan mencegah berbagai penyimpangan seperti spekulasi berlebihan dan manipulasi pasar.
“Kita harus merespons secara proaktif terhadap kekhawatiran entitas pasar, secara efektif melakukan penyesuaian lintas-siklus dan mengakomodasi ekspektasi pasar untuk membantu perusahaan bertahan dan berkembang,” papar Li. [Xinhua]