WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) pada Selasa (26/10) menyuarakan penentangan keras terhadap perluasan permukiman Israel di Tepi Barat, mengatakan bahwa langkah seperti itu merusak prospek solusi dua negara.
“Kami sangat prihatin atas rencana pemerintah Israel untuk membangun ribuan unit permukiman besok, Rabu (27/10), dengan banyak dari unit tersebut berada jauh di dalam (wilayah) Tepi Barat,” seperti disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers. “Selain itu, kami prihatin dengan pengumuman tender pada Minggu (24/10) untuk 1.300 unit permukiman di sejumlah permukiman Tepi Barat.”
“Kami sangat menentang perluasan permukiman tersebut, yang sama sekali tidak konsisten dengan upaya untuk menurunkan ketegangan serta untuk menjamin ketenangan, dan itu merusak prospek solusi dua negara,” ujarnya. “Kami juga memandang rencana legalisasi retroaktif pos-pos terdepan ilegal sebagai hal yang tidak dapat diterima.”
Price menambahkan bahwa AS akan terus menyampaikan pandangannya tentang masalah ini secara langsung dengan pejabat senior Israel dalam diskusi-diskusi pribadi.
Komentar tersebut dianggap sebagai kritik yang langka dan kuat dari Washington atas isu permukiman itu.
Israel pada Minggu mengeluarkan tender untuk pembangunan sekitar 1.355 unit rumah baru di permukiman Tepi Barat yang sudah ada. Di samping itu, pembangunan lebih dari 3.000 rumah permukiman akan dilakukan pada pekan ini di wilayah Palestina yang diduduki.
Menurut perkiraan Israel dan Palestina, sekitar 650.000 pemukim Israel menetap di 164 permukiman dan 124 pos terdepan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Permukiman Israel merupakan salah satu isu paling pelik dalam konflik Palestina-Israel dan salah satu alasan utama yang menghambat putaran terakhir negosiasi damai langsung antara kedua belah pihak pada 2014.
Israel merebut wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang diklaim oleh Palestina, dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan sejak itu menguasai wilayah tersebut. [Xinhua]