LONDON – Zona emisi ultrarendah terbesar di Eropa, yang mencakup area seluas sekitar 380 km persegi di London, mulai beroperasi pada Senin (25/10).
Sekitar 3,8 juta orang tinggal di dalam zona tersebut, yang membentang ke utara dan selatan jalan lingkar di sekitar ibu kota Inggris itu.
Balai Kota London memperkirakan sekitar 110.000 kendaraan per hari kemungkinan harus membayar 12,50 poundsterling (1 poundsterling = Rp19.534) untuk melintas di dalam kawasan baru itu. Pengemudi yang tidak membayar akan dikenakan denda sebesar 160 poundsterling, atau dapat dikurangi menjadi setengahnya jika dibayar dalam waktu 14 hari.
Kawasan yang diperbesar itu merupakan perluasan dari Zona Emisi Ultrarendah (Ultra Low Emission Zone/ULEZ) pertama di dunia yang sebagian besar meliputi wilayah pusat kota London.
Seorang juru bicara balai kota mengungkapkan bahwa “Zona baru itu mencakup seperempat dari wilayah London dan merupakan zona rendah emisi terbesar di Eropa. (Zona) ini akan membawa manfaat kesehatan dengan udara yang lebih bersih bagi jutaan warga London. Skema ini akan beroperasi 24 jam sehari, setiap hari dalam setahun kecuali Hari Natal.”
ULEZ juga merupakan langkah penting menuju ambisi London untuk mengatasi darurat iklim dan menjadikan kota tersebut sebagai kota emisi nol bersih karbon (net zero carbon) pada 2030 mendatang.
Wali Kota London Sadiq Khan menuturkan, “Ini merupakan hari bersejarah bagi kota kami. Memperluas Zona Emisi Ultrarendah hari ini akan membersihkan polusi udara beracun di London dan membantu mengatasi keadaan darurat iklim global melalui pengurangan emisi.”
“Di pusat kota London, ULEZ telah membantu mengurangi polusi nitrogen dioksida beracun di sekitar jalan hingga hampir setengahnya dan menyebabkan pengurangan lima kali lebih besar dari rata-rata nasional. Namun, polusi tentu bukan hanya masalah di pusat kota London, itulah sebabnya perluasan ULEZ hari ini akan menguntungkan warga London di penjuru kota dan merupakan langkah penting dalam pemulihan hijau London dari pandemi ini.”
Menurut Khan, polusi menyebabkan 4.000 warga London meninggal lebih awal setiap tahun dan anak-anak di ibu kota tumbuh dengan paru-paru yang lebih kecil.
Khan telah mengalokasikan 61 juta poundsterling untuk hibah bagi usaha kecil, badan amal yang mengoperasikan minibus, dan warga London yang berpenghasilan rendah atau penyandang disabilitas untuk membuang kendaraan tua atau kendaraan yang lebih berpolusi.
Sarah Woolnough, CEO badan amal Asthma UK dan British Lung Foundation menyambut baik langkah tersebut.
“Meski ini adalah langkah besar ke arah yang benar, namun kita tidak boleh lengah terhadap ancaman tak terlihat ini. Faktanya, mayoritas penduduk London masih tinggal di area-area dengan tingkat polusi sangat tinggi yang berbahaya,” kata Woolnough. [Xinhua]