KOLOMBO – Seorang ilmuwan Sri Lanka mengatakan Provinsi Yunnan di China merupakan salah satu dari 35 hotspot keanekaragaman hayati di dunia sekaligus tempat terbaik di Bumi untuk mempelajari tanaman jamur.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Xinhua, Samantha Chandranath Karunarathna, seorang pakar mikologi di Institut Botani Kunming yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China, mengatakan 900 dari 2.000 tanaman jamur di dunia yang dapat dimakan ditemukan di China.
“Fakta paling menakjubkan adalah bahwa dari 900 tanaman jamur di China yang dapat dimakan ini, 600 di antaranya ditemukan di Provinsi Yunnan,” lanjutnya.
Karunarathna pertama kali berkunjung ke Yunnan saat melakukan riset untuk meraih gelar Ph.D. dari Universitas Mae Fah Luang di Thailand.
Pria tersebut kemudian ditawari posisi riset di Institut Botani Kunming dan menerima dana hibah dari National Natural Science Foundation of China untuk melakukan riset tersebut.
“Rencana riset mendatang saya adalah menemukan tanaman jamur baru yang dapat dimakan dan jamur obat-obatan di Yunnan yang akan memberi manfaat bagi China maupun seluruh dunia,” ujar Karunarathna. “Saya ingin menginvestasikan energi dan riset saya untuk mendukung program pengentasan kemiskinan di China melalui budi daya jamur.”
Karunarathna mengatakan Sri Lanka, tempat jamur bukan sumber pangan yang lazim, memiliki sangat sedikit pakar jamur, walaupun secara alami negara itu kaya dengan jamur lantaran iklim tropisnya.
Dia menuturkan risetnya di Yunnan akan membantu dirinya mengembangkan penelitian dan budi daya jamur di Sri Lanka.
“Saya menyaksikan bagaimana China menginvestasikan dana untuk penelitian dan pengembangan, khususnya demi melestarikan fauna dan flora yang terancam. China juga memberikan banyak perhatian untuk memperbaiki lahan yang rusak,” urainya.
Sri Lanka, lanjut Karunarathna, juga kaya dengan keanekaragaman hayati. Namun, teknologi mutakhir dalam penelitian dan pengembangan masih sangat kurang dibandingkan China.
“Sri Lanka dapat belajar banyak dari upaya China untuk melestarikan keanekaragaman hayatinya walaupun terdapat tekanan dari populasi yang besar dan perekonomian yang berkembang,” katanya. [Xinhua]