DHAKA – Pameran bertajuk “Kesenian Rakyat dan Musik Rakyat Bangabandhu” digelar di Galeri Pameran Nalini Kanta Bhattashali di Museum Nasional Bangladesh, Dhaka, ibu kota Bangladesh.
Pameran tersebut diadakan dari 16 hingga 26 Oktober dalam rangka menghormati Bapak Bangsa Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman. Pameran ini mempertemukan para seniman dari seluruh Bangladesh melalui kesenian rakyat.
HOSNE ARA, Seniman rakyat:
“Nama saya Hosne Ara. Saya berasal dari Narayanganj (pinggiran Kota Dhaka). Saya menampilkan warisan negeri saya, tradisi Sonargaon (tempat bersejarah di Narayanganj) di tikar dinding dan Nakshi Kantha (selimut bordir). Saya menampilkan tradisi desa di Nakshi Kantha. Saya menjualnya untuk membeli roti dan mentega bagi keluarga saya.”
PATUA NAZIR HOSSAIN, Seniman tradisional:
“Saya lahir di Parbatipur di Distrik Dinajpur (sekitar 338 km sebelah barat laut Dhaka). Selama dua dekade terakhir, saya mencoba menampilkan (tradisi) lukisan kami yang memiliki sejarah 2.000 tahun dengan cara saya.
Hewan paling eksotis di Sundarbans (hutan bakau terbesar di dunia) adalah Harimau Benggala (Royal Bengal Tiger). Harimau Benggala saat ini berada di ambang kepunahan. Lingkungan alam kini berada di ambang kehancuran.
Mari kita menanam lebih banyak pohon dan kita harus mencoba menampilkan budaya kita dengan cara kita sendiri. Sebagai bagian dari upaya ini, saya mencoba menghadirkan harimau dari Sundarbans ini ke seluruh dunia dengan cara saya.”
TANVIR HOSSAIN ABIR, Pengunjung pameran:
“Saya dari (Distrik) Kishoreganj (sekitar 117 km sebelah timur laut Dhaka). Saya sangat senang dapat mengunjungi pameran ini. Saya berkeliling dan mengabadikan beberapa foto. Bagi mereka yang tinggal di kota tersebut tapi belum pernah menyaksikan hal-hal berikut, saya sarankan mereka untuk datang ke pameran ini dan melihat beragam kesenian rakyat Bengal (Bangladesh), tradisi desa Bengal (Bangladesh).”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Dhaka. (XHTV)